Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Kembali Geledah Ruang Ditjen Peternakan Kementan

Kompas.com - 31/01/2013, 12:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendatangi Kementerian Pertanian di Jalan Harsono RM Nomor 3, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Petugas yang jumlahnya kurang dari 10 orang itu tiba di Gedung C, Kementerian Pertanian, Kamis (31/1/2013) sekitar pukul 10.30 WIB.

Sebelumnya, pada Rabu (30/1/2013) malam, petugas KPK mendatangi Kementerian Pertanian dan melakukan penyegelan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sejak tiba di lobi gedung, petugas KPK menenteng beberapa dus berwarna coklat, dus printer, dan beberapa dus lain. Sejak tiba, petugas KPK tidak mengomentari pertanyaan awak media.

Tak lama kemudian, petugas menaiki lift menuju lantai 6 gedung dan memasuki ruangan Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan. Tak lama berselang, petugas kembali pindah dari ruangan itu dan bergeser ke ruangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.Di ruangan itu, KPK menyegel ruangan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Irwantoro sejak Rabu malam.

Di depan ruangan, selain disilangkan pita, ditempelkan pula kertas dengan tulisan "DISEGEL".

"Itu ruangan Pak Dirjen yang disegel. Itu udah dari semalam. Kita enggak boleh dekat, cuma petugas KPK yang boleh masuk," kata seorang petugas keamanan gedung.

Kedatangan KPK di Kementerian Pertanian terkait kasus dugaan suap impor daging sapi. KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka terkait kasus suap impor daging. Mereka adalah Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi yang merupakan Direktur PT Indoguna Utama serta Ahmad Fathanah dan Presiden PKS Lutfi Hassan Ishaq.

Bersamaan dengan penangkapan tersebut, KPK menyita uang Rp 1 miliar yang disimpan di kantong plastik dan koper. Keempatnya lalu diperiksa seharian di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

KPK menyimpulkan, ada dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan Luthfi sebagai tersangka. Informasi dari KPK menyebutkan, uang yang dijanjikan PT Indoguna terkait kebijakan impor daging sapi ini mencapai Rp 40 miliar. Adapun uang Rp 1 miliar yang ditemukan saat penggeledahan tersebut diduga hanya uang muka.

Ikuti perkembangan kasus ini di topik pilihan "Skandal Suap Impor Daging Sapi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Nasional
    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Nasional
    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Nasional
    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Nasional
    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Nasional
    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Nasional
    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Nasional
    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Nasional
    Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

    Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

    Nasional
    Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

    Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

    Nasional
    Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

    Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

    Nasional
    Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

    Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

    Nasional
    Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

    Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

    Nasional
    Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

    Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

    Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com