Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daming Pernah Gagal Jadi Hakim Agung

Kompas.com - 15/01/2013, 16:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon hakim agung Muhammad Daming Sunusi ternyata sudah dua kali mencalonkan diri sebagai hakim agung. Namun, upayanya yang pertama gagal. Ia kembali mencalonkan diri sebagai hakim agung pada periode ini. Berdasarkan transkrip wawancara terbuka di Komisi Yudisial pada April 2012 lalu yang diterima wartawan, Daming sempat ditanyakan alasannya dulu gagal lolos sebagai hakim agung.

Daming mengaku tidak tahu alasan anggota Dewan tidak memilihnya. "Saya tidak tahu pasti, walau ada keyakinan saat fit and proper test saya akan lulus. Namun, fakta berbicara lain. Saya harus mengembalikan nasib saya sendiri," ucap Daming.

Ketika itu, Daming diwawancarai oleh pimpinan dan anggota KY, yakni Soeharto dan Abdul Mukthie Fadjar. Wawancara dilakukan pada tanggal 25 April 2012 di ruang Auditorium Gedung KY Lantai 4. Tahapan wawancara di KY merupakan salah satu seleksi yang dilakukan sebelum seluruh calon hakim agung diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III DPR.

Di dalam wawancara itu, Daming sempat ditanyakan soal pemahaman class action hingga aset-aset yang dimiliki. Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Buchori Yusuf menuturkan bahwa dirinya sempat mengingat Daming pernah melakukan uji kepatutan dan kelayakan pada tahun 2011 silam. Tetapi, saat itu Daming tidak lolos lantaran para pesaingnya memiliki kapabilitas yang lebih bagus.

"Dia tidak lolos waktu itu karena calon-calon yang lain lebih baik, bukan alasan lain. Kalau soal pemerkosaan dan hukuman mati ini kan baru sekarang," katanya.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
PERNYATAAN DAMING SOAL PERKOSAAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Nasional
    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com