Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan DPR Memilih Studi Banding ke Brasil dan AS

Kompas.com - 19/12/2012, 01:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi VII DPR kini telah kembali ke Tanah Air setelah ramai dikritik soal studi banding ke Brasil dan Amerika Serikat yang terkesan diam-diam. Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana yang juga ketua rombongan tim ke Brasil membantah bahwa DPR hanya jalan-jalan ke luar negeri. Ia pun mengatakan, kunjungan kerja kali ini sangat penting untuk memantapkan Rancangan Undang-Undang Keantariksaan yang belum dimiliki Indonesia.

"Kami membuat surat kepada pemerintah tentang pentingnya undang-undang itu. Sebab, majunya negara harus menguasai keantariksaan," ujar Sutan, Selasa (18/12/2012), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan. Menurut Sutan, RUU itu penting untuk mengetahui potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, sekaligus untuk mengawasi keberadaannya dan juga untuk mengatur hal-hal yang belum memiliki landasan hukumnya di udara Indonesia.

Sutan mencontohkan soal polusi udara hingga kasus pesawat jatuh yang hingga kini belum diatur pihak mana yang membiayai kerugian yang ditimbulkan. Dengan pertimbangan pentingnya RUU ini dibuat, Sutan mengatakan, pihaknya akhirnya memutuskan perlunya dilakukan studi banding ke luar negeri. Ada sejumlah negara yang diusulkan seperti Rusia, Amerika Serikat, Ukraina, Jepang, Brasil, dan Iran. Akhirnya, Komisi VII memutuskan untuk berangkat ke AS dan Brasil.

"Masing-masing kami pelajari, ada satu negara supermaju, pasti Amerika, lalu, kita cari negara yang mirip kita beriklim tropis, maka dipilihlah Brasil," ucap politisi Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut, Sutan menilai bahwa pembuatan RUU Keantariksaan ini tidak bisa hanya sekadar menghimpun informasi dari internet. Pasalnya, anggota dewan harus memahami betul sistem dan teknologi yang diterapkan di kedua negara itu. "Habislah kita kalau hanya mengandalkan internet," ucap Sutan menjawab keraguan publik akan efektivitas studi banding tersebut.

Dalam kunjungan ke Brasil, ada 12 orang anggota dewan yang turut serta. Mereka adalah Sutan Bhatoegana, Deni Amalay, Jaenudin Amili, Milton Pakpahan, Siti Romlah, Markum Singodimejo, Azwir Danieltara, Irfansyah, Rofi Munawar, Jamaluddin Jafar, Muhammad Safrudin, dan Nur Yasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com