Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Datang, Silatnas Demokrat Ricuh

Kompas.com - 14/12/2012, 16:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan HUT ke-11 Partai Demokrat di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12/2012) sore, berlangsung ricuh. Penyebabnya, kehadiran kader Demokrat, Ruhut Sitompul.

Awalnya, tak ada masalah. Acara diawali laporan Ketua Panitia Toto Riyanto. Setelah itu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberikan pengarahan kepada ribuan kadernya dari seluruh Indonesia.

Mereka yang hadir yakni jajaran Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, Komisi Pengawas, pengurus Dewan Pimpinan Pusat, anggota fraksi di DPR, organisasi sayap, pengurus Dewan Pimpinan Daerah, pengurus Dewan Pimpinan Cabang, serta anggota fraksi DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.

Suasana berubah ketika Ruhut masuk ke ruangan. Saat berada di tengah ruangan, politisi yang baru didepak dari kepengurusan DPP Demokrat itu melambai-lambaikan tangan kepada para kader Demokrat. Puluhan kader tampak membalas lambaian.

Namun, tak semua kader memberi respons positif terhadap kedatangan Ruhut. Teriakan kecaman dari para kader juga terdengar. Ada yang meminta Ruhut dibawa keluar dari ruangan, ada yang menyebut Ruhut sebagai pengkhianat, ada pula yang berteriak, "Pecat Ruhut!"

Ruhut tak sampai 10 menit duduk di antara pengurus partai. Setelah itu, dia meninggalkan ruangan ketika acara diskors selama lima menit. Suasana semakin memanas ketika Ruhut meladeni pertanyaan wartawan. Beberapa kader berteriak menghujat Ruhut. Namun, ada pula yang tetap memuji anggota Komisi III DPR itu.

Terhadap hujatan yang dilayangkan terhadapnya, Ruhut tampak santai. Dia terus tersenyum. Lantaran hujatan semakin banyak, petugas keamanan Demokrat lalu menggiring Ruhut keluar ruangan.

Namun, di luar ruangan, petugas keamanan tak memberi kesempatan Ruhut untuk berbicara kepada wartawan. Padahal, Ruhut ingin melanjutkan wawancara. Suasana semakin memanas ketika kerumunan wartawan didorong petugas keamanan.

Akhirnya, Ruhut dibawa ke salah satu ruangan untuk memberi kesempatan bagi media mewawancarai Ruhut.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Ruhut Didepak

Baca juga:
Ruhut: Anas Tersangka, Aku Lengserkan 'Badut-badut' Itu!

Ruhut Didepak dari DPP Demokrat, Tamparan Buat SBY
Ruhut Janji Tak Akan Pindah Partai
Ruhut Tuding Pencopotan Ulah 'Badut-badutnya' Anas
Ruhut Didepak dari DPP Demokrat
Ruhut: Anas Kena di Last Minute, Karam Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com