Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Akan Serahkan Bukti Anggota DPR Minta Jatah

Kompas.com - 29/11/2012, 16:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) akan menyertakan bukti-bukti terkait upaya permintaan jatah anggota Komisi XI dalam pertemuan pada 1 Oktober 2012. Bukti-bukti itu diperlukan untuk menjawab adanya perbedaan substansi pertemuan tersebut. Hal ini diungkapkan Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat M Prakosa, Kamis (29/11/2012), di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.

"Karena ada perbedaan substansi pembicaraan di dalam pertemuan informal, kami masih tunggu sampai Senin. Direktur Merpati akan memberikan data tambahan terkait substansi dan kronologis dari pertemuan itu," ujar Prakosa.

Prakosa mengatakan, data tambahan yang akan disampaikan Direksi Merpati berupa surat kepada Badan Kehormatan. "Saya belum tahu buktinya apa, bisa saja pesan singkat atau yang lainnya yang mendukung. Karena yang melaporkan adalah Kementerian BUMN jadi kalau ada tuduhan, maka beban untuk membuktikan ada dari pihak pengadu," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Jika ternyata direksi Merpati tidak menyertakan bukti tambahan pekan depan, maka BK tetap akan memprosesnya dengan keterangan-keterangan yang sudah dihimpun sebelumnya.

"Pada Rabu (5/12/2012), BK kami agendakan untuk mengambil keputusan terhadap semua kasus," ujarnya.

Sebelumnya, dalam konfrontasi antara Direksi Merpati dengan anggota Komisi XI yang berlangsung hari ini, BK menemukan pada pertemuan itu, ada seorang anggota DPR yang menanyakan soal komitmen kepada direksi maskapai itu. Namun, pengakuan direksi Merpati ini dibantah oleh kelima anggota Komisi XI yang dipanggil hari ini. Komitmen yang dimintakan anggota Komisi XI itu terkait dengan penyertaan modal negara (PMN) Merpati. Perkataan seorang anggota Dewan ini yang kemudian menjadi dasar laporan Dahlan Iskan ke Badan Kehormatan.

Sementara itu, kelima anggota BK yang dipanggil hari ini yakni Zulkieflimansyah (F-PKS), Achsanul Qosasi, Linda Megawati, Saidi Butar-butar (F-Partai Demokrat), dan I Gusti Agung Ray Wijaya (F-PDI Perjuangan) menili komitmen yang dimaksud adalah soal business plan dan kinerja keuangan Merpati.

Baca juga:
Ada Anggota DPR yang Menanyakan 'Komitmen'
Dahlan Iskan Akan Digugat!
Memprihatinkan, Laporan Dahlan Tak Akurat
Dirut Merpati: Pak Dahlan Tak Salah, Saya yang Salah
Sumaryoto: Rudy Cium Tangan Saya
Dirut Merpati Sempat Transfer Rp 106,5 Juta ke Sumaryoto
Merpati Akui Inisiasi Pertemuan dengan Sumaryoto
Hatta: Lagi-lagi Dahlan Iskan Salah

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan VS DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com