Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tokoh Paling Berkualitas untuk Capres 2014

Kompas.com - 29/11/2012, 00:25 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 223 responden terpilih (opinion leader) diminta menilai kualitas personal tokoh-tokoh nasional yang pantas maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Hasilnya, ada lima figur paling berkualitas, yaitu Mahfud MD, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Sri Mulyani Indrawati, dan Hidayat Nur Wahid.

Kelima tokoh itu menduduki lima urutan teratas sebagai pemimpin berkualitas pribadi unggul. Mereka dianggap memiliki kapabilitas (kemampuan), integritas (kepribadian), dan akseptabilitas (diterima semua kalangan) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain saat ini.

Itulah salah satu hasil survei Calon Presiden Indonesia 2014, penilaian opinion leader oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebagaimana disampaikan Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardhi, Rabu (28/11/2012), di Jakarta.

Survei yang dilakukan pada Januari-Mei 2012 itu menggali opinion leader dari para responden tingkat atas. Mereka terdiri dari lulusan S-3 dari berbagai latar belakang, pemimpin redaksi media massa, pengusaha nasional, dan purnawirawan jenderal. Mereka menilai 24 nama tokoh dengan lima kriteria utama, yaitu bisa dipercaya, tidak pernah terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), tidak pernah melakukan tindakan kriminal, mampu memimpin negara serta pemerintahan, dan berdiri di atas semua kelompok.

Dari 24 nama yang dinilai, hanya 18 tokoh yang lulus uji kualitas personal. Lima nama di antaranya memperoleh nilai di atas 70 dari rentang nilai antara 0 sampai 100. Mereka adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD (nilai 79); mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (77); Menteri BUMN Dahlan Iskan (76); mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (72); dan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Hidayat Nur Wahid (71).

Beberapa tokoh populer justru dinilai memiliki kualitas personal lebih rendah, seperti Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri (68), Hatta Rajasa (66), dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (61). Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak masuk dalam daftar 18 tokoh yang lolos uji.

Menurut Kuskridho, hasil survei kualitas personal itu menyuguhkan nama-nama serta urutan yang berbeda dalam bursa calon presiden pada Pemilu 2014. Survei versi opinion leader itu menempatkan sebagian nama-nama yang tidak terlalu unggul dalam survei dengan responden publik umum dalam deretan teratas. Sebaliknya, nama-nama peringkat atas dalam survei publik, justru mendapat nilai rendah, bahkan ada yang tidak lolos dalam survei ini.

"Kami mencari calon-calon yang berkualitas personal unggul meski sebagian belum terlalu dikenal. Proses selanjutnya tergantung pada kemauan tokoh itu, masyarakat, dan partai politik yang berwenang mengajukan calon presiden," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Nasional
    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Nasional
    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Nasional
    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Nasional
    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Nasional
    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    Nasional
    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Nasional
    Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

    Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

    Nasional
    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com