Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Lembaga Negara Siap Sukseskan Pemilu 2014

Kompas.com - 12/11/2012, 22:11 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 lembaga negara siap mensukseskan pelaksanaan pemilihan umum 2014. Keduabelas lembaga itu menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) yang digagas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Kedua belas lembaga negara adalah Bawaslu, KPK, PPATK, Komnas HAM, Komisi Yudisial (KY), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Komite Penyiaran Indonesia (KPI), Komite Informasi Pusat (KIP), Kompolnas, Komisi Kejaksaan, Komnas Perempuan, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Pemilu diharapkan bisa kredibel, transparan dan bermanfaat. Bawaslu sadar tanpa hubungan sinergitas dengan lembaga negara yang secara khusus concern tentang pengawasan tentunya harapan tersebut tidak akan tercapai," ujar Ketua Bawaslu Muhammad dalam penandatanganan MoU di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (12/11/2012).

Muhamad menyatakan, Pemilu telah berkembang dengan kompleks. Menurutnya, ekspektasi masyarakat dalam kesuksesan Pemilu sangat tinggi. Berbagai pihak, harus memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Lembaga negara, terutama harus mengapresiasi kebutuhan masyarakat atas pemilu yang jujur, adil dan rahasia.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman sependapat dengan ketua Bawaslu. Menurutnya hal itu, semata-mata untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis. "Selama ini demokrasi yang kita lakukan lebih pada demokrasi yang prosedural. Belum pada demokrasi yang substansial," kata Irman.

Sementara itu, wakil ketua KPK Adnan Pandu Pradja menjelaskan, lembaganya tidak terjun langsung dalam pemilu. Namun, KPK akan mengawasi pemilu berintegritas. Hal tersebut dilakukan dengan mengecek kekayaan dan memantau kinerja seorang pemenang pemilu selama menjabat.

"Kita tidak terlibat langsung karena posisi sebagai penyelenggara negara. Tapi, setiap pejabat pemenang pemilu semuanya harus lapor kekayaannya, sebelum dan selesai menjabat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com