Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Ayo Heningkan Cipta 60 Detik!

Kompas.com - 09/11/2012, 16:08 WIB
Inggried DW

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November, seluruh rakyat Indonesia diajak untuk mengheningkan cipta selama 60 detik pada Sabtu (10/11/2012) besok. Ajakan untuk mengheningkan cipta ini sudah terpampang di sejumlah spanduk yang dipasang Kementerian Sosial di ruang-ruang publik. Selain itu, memfasilitasi Kementerian Sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menyampaikan imbauan yang sama melalui operator-operator telekomunikasi.

"Sebagai bangsa besar yang selalu menghargai jasa para pahlawannya, mari kita mengheningkan cipta sejenak selama 60 detik pada tanggal 10 November pukul 08.15 waktu setempat," demikian bunyi imbauan tersebut.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo Gatot S Dewa Broto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (9/11/2012) sore, mengatakan, pihaknya memang menyerukan ajakan mengheningkan cipta itu melalui operator telekomunikasi. "Kami serahkan kepada oerator, apakah ingin menyerukan imbauan ini melalui ring backtone atau melalui SMS, yang penting pesannya sampai kepada pelanggan," ujar Gatot.

Tujuannya adalah kembali mengingatkan masyarakat akan peringatan Hari Pahlawan dan mengenang jasa para pejuang bangsa. "Semakin tahun berjalan, ada keprihatinan bahwa pemahaman terhadap esensi Hari Pahlawan berkurang. Kami turut memfasilitasi Kementerian Sosial, membantu untuk menyampaikan ajakan ini kepada masyarakat," katanya.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    Nasional
    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com