Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Ingin Ruang Kerja Mewah seperti Badan Anggaran

Kompas.com - 08/11/2012, 08:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menginginkan ruang kerjanya bisa semewah ruang Badan Anggaran (Banggar). Menurutnya, antara ruang kerja anggota DPR dan ruang Banggar bagaikan langit dan bumi.

"Kalau membangun ruangan yang semewah Banggar saja bisa, kenapa yang lainnya tidak. Sekarang ini bagaikan bumi dan langit, padahal kita kan sama-sama kerja," ujar Ruhut, Rabu (7/11/2012), saat dihubungi wartawan.

Ruhut menjawab hal tersebut saat ditanya wartawan perihal proyek renovasi ruang kerja anggota DPR yang nilainya mencapai Rp 6,2 miliar untuk 192 ruangan. Setiap ruang kerja anggota DPR mendapat jatah maksimum sekitar Rp 50 juta untuk renovasi itu. Namun, menurut Ruhut, perbaikan ruang kerja tak mendesak dilakukan saat ini. 

Sebelum ramai akan proyek renovasi ruang kerja, DPR juga sempat "heboh" soal ruang mewah Banggar sekitar bulan Juni lalu. Saat itu, Sekretariat Jenderal DPR mengalokasikan anggaran senilai Rp 20 miliar untuk ruangan tersebut. Proyek ini pun menuai protes. Kini, proyek-proyek dengan dana tidak sedikit itu kembali dilakukan Setjen DPR. Pada bulan November ini, Setjen DPR melakukan lelang pengerjaan tiga proyek di lingkungan DPR.

Selain ruang kerja senilai Rp 6,2 miliar, Setjen juga berencana melakukan perbaikan toilet di Gedung Nusantara I senilai Rp 1,4 miliar dan pagar pembatas dengan Taman Ria Senayan senilai Rp 1 miliar. Menurut Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani, kondisi toilet yang ada di DPR saat ini memang cukup memprihatinkan.

"Kalau toilet komisi sudah baik, tapi sering rusak mungkin kualitas bangunan kurang maksimal. Kalau perbaikan toilet di ruang fraksi perlu ya, teman-teman pers bisa lihat sendiri kondisinya, bau," kata Dewi.

Sebelumnya, Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR Erry S Achyar mengatakan, keperluan perbaikan toilet sudah sangat mendesak. Pasalnya, selama ini anggota DPR selalu mengeluhkan toilet yang rusak.

"Kami juga pusing karena keluhan ini selalu ada setiap rapat. Kami sebagai pelayan di sini, ya mau tidak mau melakukan perbaikan itu karena ini kemauan dari anggota DPR juga yang sudah dibahas di Badan Urusan Rumah Tangga," ujar Erry, Selasa (6/11/2012), saat dijumpai di Kompleks Parlemen, Senayan.

Sementara itu, untuk perbaikan ruang kerja diperlukan lantaran banyak anggota Dewan yang mengeluhkan mulai dari soal jendela, lampu, pintu, interior ruangan, sampai penggantian karpet dengan parquet.

Baca juga:
Kenapa Lelang Renovasi DPR Dilakukan Akhir Tahun?
Anggaran Miliaran, Seberapa Rusak Ruang Kerja dan Toilet DPR?
Renovasi Ruangan, Anggota DPR "Dijatah" Rp 50 Juta

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
DPR "Sibuk" Renovasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com