Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel adalah Penyidik yang Periksa Irjen Djoko

Kompas.com - 06/10/2012, 05:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kompol Novel Baswedan yang dituduh terlibat kasus penganiayaan berat saat bertugas di Bengkulu tahun 2004, adalah penyidik yang tengah memeriksa tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM), Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

"Hari ini Novel termasuk salah satu yang periksa langsung," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di Jakarta, Sabtu (6/10/2012) dini hari.

Menurut Bambang, Novel memeriksa Djoko dalam pemeriksaan Jumat (5/10/2012) kemarin. Djoko berada di dalam gedung KPK selama kurang lebih delapan jam untuk diperiksa sebagai tersangka.

Bambang menjelaskan, Kompol Novel merupakan salah satu penyidik terbaik KPK yang pada tahun 1999-2005 bertugas di Polda Bengkulu dengan jabatan Kasatserse Polda Bengkulu. Novel pun termasuk daalam 28 penyidik yang beralih status menjadi pegawai KPK. Namun dia bukan termasuk 20 penyidik yang tidak diperpanjang masa tugasnya di KPK.

Secara terpisah, pihak Kepolisian membantah ada kaitan antara penangkapan Novel dengan kasus simulator SIM yang ditanganinya. Meskipun demikian, menurut Bambang, penyidik-penyidik KPK yang menangani kasus simulator SIM dipanggil untuk menghadap Kapolri, termasuk Novel.

"Memang eskalasi permintaan kepada penyidik-penyidik KPK yang sedang tangani Korlantas, memang diminta segera bertemu dengan Kapolri atau orang-orang terkait Kapolri," kata Bambang.

Sebelum akan ditangkap, Novel juga pernah dipanggil untuk menghadap Mabes Polri. Namun yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan tersebut karena tidak mendapat izin dari pimpinan KPK. Saat ini, Novel disebutkan telah berada di tempat yang aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

    Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

    Nasional
    Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

    Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

    Nasional
    Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

    Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

    Nasional
    PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

    PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

    Nasional
    Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

    Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

    Nasional
    KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

    KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

    Nasional
    Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

    Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

    Nasional
    Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

    Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

    Nasional
    Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

    Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

    Nasional
    Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

    Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

    Nasional
    Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

    Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

    Nasional
    Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

    Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

    Nasional
    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Nasional
    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Nasional
    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com