Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baleg Belum Bulat Sikapi Revisi UU KPK

Kompas.com - 03/10/2012, 17:56 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat belum satu suara menyikapi draf revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebagian anggota Baleg meminta pembahasan revisi dihentikan. Sebagian lagi meminta dilanjutkan.

Hal itu terungkap dalam rapat panitia kerja harmonisasi draf revisi UU KPK di Badan Legislasi (Baleg) DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/10/2012).

Anggota Baleg, Indra dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Indra, Taufik Hidayat dari Fraksi Partai Golkar, serta Abdul Malik Harmain dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa meminta agar draf revisi UU itu dikembalikan ke pengusul, yakni Komisi III DPR.

Berbagai alasan disampaikan. Intinya, draf RUU itu dianggap akan melemahkan KPK. Mereka mengkaitkan penghilangan kewenangan penuntutan serta pengaturan mekanisme penyadapan di KPK. "Kalau (pembahasan) beranjak lebih jauh, maka mudaratnya akan lebih banyak," kata Taufik.

Honing Sani dari Fraksi PDI Perjuangan meminta Baleg jangan terjebak dengan opini publik yang berkembang. Menurut dia, sebaiknya pembahasan dilanjutkan untuk memperbaiki UU KPK. "Yang kita mau cari kualitas jauh lebih baik dari yang sudah dihasilkan," kata dia.

Adapula anggota yang meminta agar Baleg memanggil pimpinan Komisi III terlebih dulu untuk menjelaskan subtansi draf. Ketua panja Dimyati Natakusuma mengatakan, sesuai aturan, Baleg tidak bisa mengembalikan draf ke komisi. Draf itu, kata dia, hanya bisa ditarik oleh Komisi III atau dirumuskan ulang oleh Baleg.

Akhirnya, rapat dihentikan tanpa ada kesimpulan. Menurut Dimyati, pimpinan Baleg akan bertemu dengan pimpinan Komisi III untuk membicarakan kelanjutan revisi UU KPK. "Kita akan dorong Komisi III melakukan penarikan," kata dia.

Kontroversi seputar wacana revisi UU KPK dapat diikuti dalam topik "Revisi UU KPK"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

    Nasional
    Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

    Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

    Nasional
    Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

    Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

    Nasional
    Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

    Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

    Nasional
    Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

    Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

    Nasional
    Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

    Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

    Nasional
    Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

    Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

    Nasional
    Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

    Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

    Nasional
    Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

    Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

    Nasional
    Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

    Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

    Nasional
    Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

    Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

    Nasional
    Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

    Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

    Nasional
    Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

    Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

    Nasional
    Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

    Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

    Nasional
    Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

    Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com