Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semoga KPK Selamat dan Makin Kuat

Kompas.com - 25/09/2012, 19:26 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD bersama mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyampaikan dukungannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Selasa (25/9/2012) sore tadi, Mahfud dan Hasyim mendatangi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, untuk bertemu dengan unsur pimpinan KPK.

Seusai pertemuan, Mahfud mengatakan, kedatangannya dan Hasyim untuk memberi dukungan moral dan menyampaikan doa agar KPK selamat dan makin kuat. "Dukungan moral dan doa. Kalau fisik dan action (aksi) masing-masing punya ke lapangan. Saya dan Samad (Ketua KPK Abraham Samad) punya lapangan untuk mengabdi," ujar Mahfud saat meninggalkan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Ketika ditanya apakah dukungan ini disampaikan karena ada upaya pelemahan KPK, Mahfud menjawab, "Anda nilai sendirilah, tanya kepada mereka."

Hal senada disampaikan Hasyim Muzadi. Menurut dia, bagaimanapun juga KPK harus selamat dan sukses dalam memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia. Mengenai upaya pelemahan terhadap KPK, Hasyim mengatakan kalau hal politis seperti itu bukan menjadi bagiannya.

"Bagian saya adalah bagaimana mendukung secara moral ke KPK. KPK Bisa menjadi trigger (pemicu) secara nasional dalam pemberantasan korupsi dan itu perlu dukungan moral dan doa," katanya.

Ditambahkan Hasyim, maksud kedatangannya ke KPK bersama Mahfud sore ini dalam rangka mewakili perasaan pihak-pihak yang mencintai KPK. "Mewakili perasaan beliau, masyarakat, dan ulama," ucapnya.

Kedatangan kedua tokoh masyarakat ini diterima Ketua KPK, Abraham Samad. Tampak Abraham mengantarkan keduanya hingga pintu keluar gedung KPK.

Seperti diketahui, KPK seolah mendapat banyak cobaan. Di tengah maraknya kasus dugaan korupsi yang ditangani, sebanyak 20 penyidik tidak diperpanjang masa tugasnya di KPK oleh Kepolisian (baca topik: KPK Kirisis Penyidik). Belum lagi soal pengurangan kewenangan KPK melalui revisi Undang-Undang KPK (baca topik: Revisi UU KPK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com