Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tidak Pernah Tolak Laporan Soal Jokowi

Kompas.com - 02/09/2012, 21:34 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memproses setiap laporan yang masuk, termasuk laporan terkait Wali Kota Solo, Joko Widodo yang disampaikan Tim Selamatkan Solo, Selamatkan Jakarta, Selamatkan Indonesia (TS3).

Juru Bicara KPK, Johan Budi menegaskan, pihaknya tidak pernah menolak laporan tersebut seperti yang diberitakan sejumlah media. "Tidak benar berita soal KPK tolak laporan Jokowi. Itu kesimpulan dari mana? Gak ada laporan yang ditolak KPK," kata Johan saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (2/9/2012).

Menurut Johan, setiap laporan yang masuk ke KPK pastinya akan ditelaah. Kemudian jika ditemukan indikasi awal tindak pidana korupsi, KPK dapat melakukan pengumpulan bahan keterangan berdasarkan laporan tersebut.

Terkait laporan TS3 ini, Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi itu mengklaim KPK telah menolak laporan tersebut. "Kan sudah ditolak KPK. Laporan kok pembiaran terjadinya korupsi? Bagaimana? Enggak ngerti saya," ucap Jokowi dalam acara halalbihalal PDI Perjuangan di Jakarta, Minggu siang tadi.

Dalam laporannya, TS3 menyebut Jokowi terindikasi tindak pidana korupsi karena membiarkan dana Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) 2010 diduga dikorupsi anak buahnya. Sementara Jokowi menilai laporan tersebut tidak masuk akal.

"Setelah saya lihat, ternyata pembiaran. Kalau begitu, nanti semua pejabat dilaporin kalau ada terjadi pembiaran, ada pembiaran, yang real-real sajalah," ucap Jokowi yang tengah mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta 2012-2017 ini.

Jokowi juga mengaku sudah sering menghadapi laporan-laporan tidak jelas seperti itu selama dia maju dalam pemilihan kepala daerah. "Saya sudah tiga kali pilkada, dilaporin kaya gini sudah biasa, jadi santai saja," ucapnya.

Menurut TS3, dugaan korupsi di Pemkot Solo dilakukan dengan modus duplikasi nama siswa penerima BPMKS. Duplikasi itu dilakukan sehingga jumlah siswa penerima BPMKS lebih banyak dari yang seharusnya. Dengan demikian, APBD yang dianggarkan pun menjadi lebih besar dari yang semestinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com