Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Saya Tidak Bermaksud Menghina Presiden

Kompas.com - 28/08/2012, 09:32 WIB
M Fajar Marta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra yang kini berprofesi sebagai advokat menegaskan, dirinya tidak bermaksud menghina Presiden.

"Saya merasa perlu memberikan tanggapan atas anggapan berbagai pihak bahwa saya menghina Presiden dengan mengatakan Presiden koruptor. Apa yang saya katakan haruslah dilihat dalam konteks respons saya atas berbagai statement yang dibuat oleh Wamenkumham Denny Indrayana di Twitter," kata Yusril, Selasa (28/8/2012) di Jakarta.

Yusril hanya ingin mengingatkan Denny mengenai konsekuensi dari pernyataannya yang menuduh advokat yang menangani perkara korupsi sebagai advokat koruptor dapat berlanjut pada penyebutan Presiden yang memberikan grasi kepada koruptor juga bisa disebut sebagai Presiden koruptor. Alur berpikir Denny, menurut Yusril, tidak sehat dan dapat berimplikasi pada kegaduhan politik. 

"Saya sebenarnya enggan menanggapi statement Denny. Saya baru bereaksi ketika dia menyebut saya membantu para koruptor sehingga keinginan pemerintah untuk mengetatkan pemberian hak-hak narapidana korupsi jadi terhambat. Padahal, langkah yang saya lakukan adalah koreksi terhadap pemerintah yang sering mengedepankan kebijakan dan mengabaikan serta menabrak undang-undang," katanya.

Menurut Yusril, selayaknya Presiden SBY juga menertibkan para pembantunya, terutama Wamenhuk dan HAM ini, agar tidak sembarangan membuat pernyataan yang dapat menjadi bumerang bagi pemerintah dan merusak wibawa Presiden.

Para pembantu Presiden harus menjaga wibawa Presiden dengan mengawalnya dalam setiap mengambil langkah dan kebijakan, terutama dalam tiga hal. Pertama, jangan sampai ada langkah dan kebijakan Presiden yang bertentangan dengan konstitusi dan hukum yang berlaku. Kedua, jangan sampai ada langkah dan kebijakan Presiden yang secara administratif incorrect. Ketiga, jangan sampai ada langkah kebijakan Presiden yang secara politis menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Pembantu Presiden yang tidak mampu melakukan ketiga hal itu sia-sia menjadi pembantu Presiden," ujar Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com