Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

153.286 Narapidana Dapat Remisi, 793 Langsung Bebas

Kompas.com - 19/08/2012, 17:28 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 153.286 narapidana mendapat remisi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri tahun ini. 793 di antaranya bahkan langsung bebas dengan pengurangan masa tahanan ini.

"Ada 153.286 narapidana yang dapat remisi. Di antaranya, 102.971 narapidana mendapat remisi umum, sedangkan 49.781 lainnya remisi khusus," terang Sihabudin, Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM kepada wartawan di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Minggu (19/8/2012).

Lebih lanjut ia menjabarkan, narapidana yang mendapat remisi khusus masih terbagi dalam dua kategori. Sebanyak 48.988 orang mendapat pengurangan sebagian, sisanya, atau 793 orang napi lainnya bisa langsung bebas dengan remisi tersebut.

Sementara itu, meskipun kebijakan remisi masih menjadi polemik di kalangan publik, pemberian potongan masa tahanan itu tidak dapat dibatalkan kembali. Menurut Menkumham Amir Syamsuddin, sesuai dengan peraturan yang masih berlaku hingga saat ini, yaitu Peratuan Pemerintah No. 28 Tahun 2006, remisi telah menjadi hak para tahanan yang berperilaku positif.

"Suatu hak yang sudah diberikan tidak mungkin dibatalkan, kecuali oleh peraturan atau undang-undang lain," kata Amir.

Sementara itu, anggota DPR RI Didik Syamsuddin yang ditemui pada kesempatan yang sama menilai pemberian remisi merupakan hak setiap narapidana yang dinilai berkelakuan positif selama berada di lembaga pemasyarakatan. Ia meyakini, di balik kebijakan tersebut ada pertimbangan kemanusiaan.

"Tapi, tentu saya berharap mereka tetap selektif dan terukur dalam penerapan remisi," kata Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com