Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama: Televisi Jangan Hanya Pentingkan Rating saat Ramadhan

Kompas.com - 17/07/2012, 16:34 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Republik Indonesia, Suryadharma Ali, mengimbau televisi untuk tidak hanya mementingkan rating di bulan Ramadhan. Dirinya mengungkapkan bahwa bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang adalah bulan penuh hikmah sehingga televisi selayaknya menyiarkan pendidikan iman ke masyarakat.

"Televisi selayaknya mengisi Ramadhan dengan agenda acara edukasi yang dapat meningkatan keimanan. Jangan diisi dengan lawakan-lawakan. Saya lihat lawakan di bulan Ramadhan sangat mendominasi acara televisi sehingga edukasi kurang ditonjolkan. Televisi jangan takut jika menyiarkan edukasi ratingnya akan turun," ujar Suryadharma, di Jakarta, Selasa (17/07/2012).

Suryadharma juga mengemukakan bahwa bulan Ramadhan yang sebentar lagi berlangsung dapat dijadikan bulan pendidikan untuk masyarakat. Alasan dari hal tersebut mengacu pada inti Ramadhan sebagai bulan penuh rahmat, barokah dan ampunan.

Selain itu, dirinya juga turut mengimbau agar tempat hiburan dapat menyesuaikan diri di bulan Ramadhan. Imbauan juga ditujukan kepada ormas-ormas, agar tidak melakukan aksi yang menjurus kekerasan. Ormas, tempat hiburan, media dan restoran, menurutnya, dapat menghormati bulan suci Ramadhan.

"Mari kita semua untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan. Ormas tidak dibenarkan melakukan kekerasan, tempat hiburan harus menyesuaikan diri dan televisi dapat menyiarkan edukasi untuk masyarakat sehingga lawakan yang tidak bermanfaat itu bisa diminimalisir. Intinya adalah kesadaran dari berbagai pihak itu penting untuk menjaga Ramadhan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Nasional
    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nasional
    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com