Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keragaman Budaya Indonesia Jadi Modal Besar

Kompas.com - 25/06/2012, 16:09 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Keragaman budaya Indonesia merupakan modal besar untuk membawa bangsa ini maju sejajar dengan negara-negara besar lainnya. Untuk itu, modal yang besar ini perlu dimaksimalkan melalui gerakan memberdayakan potensi budaya sebagai sarana kemajuan bangsa.

Perwujudan keragaman budaya Indonesia sebagai potensi untuk memajukan bangsa, antara lain disampaikan dalam gagasan Penyerbukan Silang Antarabudaya (Cross Cultural Fertilization) yang dipopulerkan Yayasan Nabil yang dimotori oleh Drs Eddie Lembong. Jadi, saripati-saripati budaya lokal yang berkualitas dan memiliki nilai dorong kemajuan dapat diserbukkan dengan nilai-nilai budaya lain, baik yang terdapat di bumi Indonesia, maupun dari manca negara.

Ketua Harian Nabil Society Aan Rukmana berharap, dengan Penyerbukan Silang Antarbudaya tersebut, Indonesia akan memiliki kebudayaan baru yang unggul dan tampil percaya diri menjadi bangsa besar, yang disegani oleh bangsa-bangsa lainnya.

"Gagasan ini terinsipirasi dari satu buku penting berjudul Culture Matters: How Values Shape Human Progress (2000) yang yang disunting oleh Harrison dan Huntington. "Di sini ditekankan bahwa kebudayaan memiliki peran sangat signifikan dalam memajukan atau menurunkan kualitas hidup suatu bangsa. Artinya, untuk memajukan Indonesia kita harus dapat melakukan Penyerbukan Silang Antarbudaya," tutur Aan, Senin (25/6/2012).

Namun, bagaimana gagasan Penyerbukan Silang Antarbudaya dapat diimplementasikan selaku pembawa kemajuan dalam konteks Indonesia yang memiliki unsur-unsur kebinekaan yang sangat kental? Nilai-nilai budaya apa sajakah yang dapat diserbukkan guna menopang kemajuan Indonesia dan bagaimana cara mewujudkannya? Strategi Kebudayaan seperti apakah yang ditawarkan Penyerbukan Silang Antarbudaya ini?

Untuk mendiskusikan lebih lanjut berbagai isu di atas, Nabil Society, satu unit organisasi yang berada di bawah naungan Yayasan Nabil, bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Harian Kompas, dan LP3ES, akan mengadakan seminar publik Cross Cultural Fertilization: Sebuah Strategi Kebudayaan pada Kamis (28/06/2012). Seminar dilangsungkan di Ruang Sidang FISIP USU pada pukul 09.30-12.00 WIB.

Seminar tersebut menghadirkan para pembicara Dr Anhar Gonggong (Sejarawan) dengan tema Cross Cultural Fertilization Sebagai Strategi Membangun Kebudayaan Bangsa; Dr Budi Agustono (Dosen Fakultas Ilmu Budaya USU) yang membahas Cross Cultural Fertilization Sebagai Jalan Keluar dari Krisis Identitas Bangsa; dan Dr Sofyan Tan (Aktivis Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Utara) dengan bahasan Cross Cultural Fertilization Sebagai Titik Temu Agama-Agama di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com