JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono mengatakan, perekonomian Indonesia menjanjikan. Sektor infrastruktur, energi, keuangan, dan lainnya, terus berkembang pesat. Kalangan kelas menegah di tanah air juga terus meningkat. Hal ini dapat menjadi peluang bagi investasi dan perdagangan.
"Indonesia memiliki kebutuhan yang luar biasa di bidang infrastruktur. Hal ini adalah tantangan utama pertumbuhan kita. Berdasarkan perkiraan, Indonesia membutuhkan daya listrik tambahan 25.000 megawatt pada tahun 2020. Separuhnya akan berasal dari energi geotermal yang terbarukan. Indonesia juga membutuhkan tambahan jalan sepanjang 10.000 kilometer dalam beberapa tahun, bandara, pelabuhan, sistem perkeretaapian baru, dan lainnya," kata Boediono ketika membuka Wharton Global Alumni Forum di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Alumni Wharton ini juga menjabarkan peluang di bidang perbankan. Wapres mencontohkan, saat ini jumlah kartu kredit yang dimiliki 7 juta orang mencapai kurang dari 15 juta. Hal yang sama juga tercermin pada sektor keuangan, baik pinjaman perorangan, asuransi hidup, sekuritas, dan lainnya.
Boediono menjelaskan, Indonesia memiliki sektor perbankan yang terkapitalisasi dengan baik, dan regulasi yang jelas. Saat ini, ada sekitar 120 bank yang aktif di Indonesia. Di bidang pangan, sambungnya, rakyat Indonesia pun baru mengkonsumsi sekitar tujuh kilogram daging setiap tahunnya. Sementara itu, warga Malaysia mengkonsumsi sekitar 47 kilogram daging setiap tahunnya. Potensi pertumbuhan permintaan daging pun masih terbuka lebar.
Di bidang pariwisata, sambung Boediono, Indonesia memiliki puluhan ribu pulau. Banyak di antaranya yang belum tergarap sehingga potensi di bidang pariwisata pun menjanjikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.