Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap WN AS, KPK Koordinasi dengan Kedubes AS

Kompas.com - 20/06/2012, 22:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat terkait penangkapan seorang warga negara AS berinisial An di Rest Area KM 13 Tol Jakarta-Merak, Rabu (20/6/2012). Hal tersebut disampaikan Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta, Rabu, malam. "Tentu kita akan koordinasi dengan pihak kedutaan," kata Johan.

KPK menangkap An dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan di dua lokasi, petang tadi. An tertangkap bersama tiga orang lainnya, yakni R, seorang sopir, dan petugas keamanan di Rest Area KM 13 Tol Jakarta-Merak. Selain itu, KPK menangkap tiga orang lainnya di bagian Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yaitu Kepala Bagian Kargo Bandara berinisial W, dan dua orang yang diduga perantara berinisial A dan E.

Menurut Johan, An ditangkap karena diduga memberi uang Rp 150 juta ke Kepala Bagian Kargo Bandara berinisial W melalui perantara A, E, dan R. Pemberian uang tersebut, menurut Johan, terkait upaya pemerasan terhadap An. Dugaan sementara, katanya, An dimintai uang Rp 150 juta untuk meloloskan barang-barang perusahaannya yang tertahan di Bea Cukai lebih dari empat bulan.

"Menurut keterangan sementara, barang-barang milik A yang dibawa dari luar negeri ke Indonesia tertahan di Bea Cukai. Untuk bisa mengeluarkan itu, dia (An) diminta uang yang menurut dia Rp 150 juta," ujar Johan.

Barang-barang An tersebut berupa peralatan rumah tangga seperti kursi, meja, milik PT TD Williamson. Hingga kini, An dan enam orang yang tertangkap tangan lainnya masih menjalani pemeriksaan di KPK. Dalam 1 x 24 jam, KPK akan menentukan apakah status mereka menjadi tersangka atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com