Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: FKPD Terobosan

Kompas.com - 15/06/2012, 20:18 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku menyambut baik pembentukan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat. Anas menyebut FKPD sebagai terobosan.

"(FKPD) itu inisiatif yang baik. Ini khas Partai Demokrat juga. Itu teroboson di Demokrat. Partai lain kan belum ada forumnya. Sangat maju," kata Anas saat jumpa pers sesuai nonton bareng film "Soegija" di Jakarta, Jumat (15/6/2012).

Nobar itu diikuti oleh jajaran pengurus DPP Demokrat seperti Saan Mustofa, Ramadhan Pohan, Andi Nurpati, Nova Riyanti Yusuf, dan puluhan kader Demokrat lainnya. Ketua DPP Demokrat Sutan Bhatoegana yang menjadi Sekjen FKPD duduk di samping Anas.

Anas mengatakan, FKPD itu wujud ikatan historis dari para pendiri dan deklarator partai. Mereka, kata dia, memiliki komitmen untuk memperbaiki partai bersama-sama seluruh kader. Anas meminta agar jangan ada pihak yang salah menafsirkan pembentukan FKPD itu.

"Jangan ditafsirkan yang aneh-aneh karena di negeri ini sudah banyak yang aneh-aneh. Ini energi yang baik dapat suntikan dari para pendiri dan deklarator," kata Anas.

Seperti diberitakan, FKPD dinilai berbagai pihak merupakan upaya untuk menggulingkan Anas sebagai ketum. Pihak FKPD membantahnya. Ketua Umum FKPD Ventje Rumangkang menyebut forum itu untuk membantu menyelamatkan partai setelah tingkat elektabilitasnya terus melorot.

Ventje mengatakan, Partai Demokrat harus disingkirkan dari anasir-anasir yang merusak. Menurut dia, partai tidak boleh tersandera atau disandera oleh hal-hal negatif sekecil apapun. Selain itu, dia meminta agar setiap kader harus sadar bahwa kepentingan individu tidak bisa mengorbankan masa depan partai.

Pernyataan itu lalu dikaitkan dengan kasus yang menyandera beberapa kader Demokrat, salah satunya Anas. Pasalnya, Anas disebut-sebut terlibat dalam kasus proyek Hambalang yang masih dalam penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi. Anas berkali-kali membantah terlibat korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com