Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: PRJ Pameran Terbesar di Asia Tenggara

Kompas.com - 15/06/2012, 06:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, perhelatan akbar Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau yang biasa disebut Jakarta Fair bukan hanya jadi ajang promosi industri skala besar, melainkan juga ekonomi kreatif usaha kecil dan menengah.

"PRJ tidak hanya menjadi ajang promosi dari produk-produk manufaktur skala besar, tetapi juga berbagai produk kerajinan dan ekonomi kreatif usaha mikro, kecil, dan menengah," ujarnya dalam pidato pembukaan PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (14/6/2012).

Kepala Negara melanjutkan, semua pihak harus bersyukur karena penyelenggaraan acara demi menyambut ulang tahun Kota Jakarta tersebut menunjukkan peningkatan yang pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah peserta hingga nilai transaksi kegiatan ekonominya.

"Peningkatan jumlah pengunjung dan nilai transaksi itu telah menjadikan PRJ diakui sebagai salah satu event pameran terbesar di Asia Tenggara," lanjutnya.

Ia mengingat-ingat ketika menyampaikan pidato peresmian pembukaan Jakarta Fair tahun 2005 lalu, jumlah pengunjung yang hadir sebanyak 1,5 juta dengan nilai transaksi Rp 477 miliar. Pada 2011 lalu, jumlah pengunjung pun meningkat lebih dari dua kali lipat.

"Itu merupakan bukti makin meningkatnya peran PRJ sebagai sarana pemasaran yang berkualitas. PRJ juga berperan penting sebagai gerbang investasi perekonomian nasional," lanjutnya.

Acara yang diselenggarakan oleh panitia PT Jakarta International Expo tersebut resmi dibuka pada Kamis kemarin hingga 15 Juli 2012 mendatang. Selain menghadirkan stan-stan produk, Jakarta Fair juga menampilkan banyak atraksi, mulai dari penampilan grup musik, kuliner, dan wisata seni budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com