Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Mobil-mobil Hemat Energi Karya Mahasiswa Indonesia

Kompas.com - 07/06/2012, 13:28 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sederetan mobil mentereng dan berwarna cerah terjajar rapi di halaman tengah Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/6/2012). Uniknya, nama mobil-mobil mentereng ini sangat khas Indonesia, seperti Keris V.3-Nakoela, Kalabia-Sadewa, Kanayakan-Kanayakan 21, Tumang Medal-Putra Siliwangi, Sangkuriang Medal-Boemi Siliwangi, Cikal Cakrasvarna-Cikal, Semar Prototype, dan Khatulistiwa Line 2.

Setelah dilihat lebih teliti, ternyata mobil ini merupakan mobil hemat energi hasil karya mahasiswa Indonesia. Mobil-mobil ini rencananya akan diikutsertakan dalam ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tanggal 4-7 Juli mendatang. SEM adalah ajang yang menantang anak muda untuk merancang kendaraan masa depan yang mampu menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar seminimal mungkin.

Mobil bermerek Keris V.3-Nakoela hasil karya mahasiswa UI, misalnya, ditargetkan mampu menempuh jarak 1.000 kilometer per satu liter bahan bakar. Sebelumnya, pada ajang SEM 2011, mobil berukuran 273 cm x 80 cm x 80 cm dan bermesin Honda 110 cc ini telah berhasil menempuh jarak 127 kilometer per satu liter bahan bakar.

Sementara itu, mobil bermerek Cikal Cakrasvarna-Cikal buatan mahasiswa ITB berhasil menempuh 117 kilometer per satu liter bahan bakar. Pada ajang SEM 2012, mahasiswa ITB menargetkan mobil bermesin ICE 100 cc dan berukuran 270 cm x 120 cm x 128 cm ini mampu menempuh jarak 130 kilometer per 1 liter bahan bakar.

Ada lagi mobil bermerek Semar Prototype buatan mahasiswa UGM. Mobil ini berhasil menempuh jarak 144 kilometer per satu liter bahan bakar pada ajang SEM 2011. Tahun ini, mobil bermesin 4 stroke 80 cc dan berukuran 280 cm x 65 cm x 100 cm ini ditargetkan mampu menempuh 280 kilometer per satu liter bahan bakar.

Kagum

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi jajaran menteri, seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Pendidikan M Nuh, dan CEO Royal Dutch Shell Peter Voser, sempat meninjau mobil-mobil hemat energi tersebut. Terkait kompetisi ini, Voser mengatakan, Shell memang mengambil langkah inovatif untuk merespons tantangan energi masa depan.

"Saya sangat terkesan dengan antusiasme para pelajar dan komitmen mereka untuk menjawab tantangan ini. Ini memberi saya harapan bahwa kita semua dapat membuat perubahan positif untuk memenuhi tantangan energi global di masa depan," kata Voser. Antusiasme serupa diekspresikan Jero.

"Saya kagum ada mobil yang mampu menempuh jarak 100 kilometer per satu liter bahan bakar. Ada juga yang 130 kilometer per satu liter bensin," kata Jero.

Sementara itu, Nuh berharap mahasiswa Indonesia dapat kembali menoreh prestasi pada SEM 2012. Menurut Nuh, mahasiswa Indonesia telah berhasil membawa harum nama Indonesia pada ajang SEM 2010 dan 2011.

"Tapi sasarannya bukan hanya pada lomba. Ini hanya media untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Sasaran utamanya adalah kita bisa mengembangkan teknologi yang dapat benar-benar mencerminkan penghematan energi," kata Nuh.

Menurut Nuh, mahasiswa yang berhasil pada ajang SEM akan dilibatkan dalam proses perancangan mobil listrik yang ditargetkan selesai pada 2014. Pada 2012, Nuh mengatakan, pemerintah menargetkan mock-up dan desain tiga dimensi telah rampung.

"Pada 2012, prototype sudah keluar. Kemudian pada 2014, sudah ada model layak yang bisa jalan di lapangan," kata Nuh. Ditambahkannya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk biaya riset mobil listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com