Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Klaim Proyek Hambalang Sesuai Prosedur

Kompas.com - 04/06/2012, 16:55 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengklaim bahwa pihaknya telah mengikuti semua prosedur selama mengurus proyek pusat olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Kami ikuti prosedur-prosedur yang berlaku," kata Andi di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2012).

Andi menjelaskan, pembangunan proyek itu mendapatkan kucuran dana sekitar Rp 275 miliar di tahun 2010 dan Rp 400 miliar di tahun 2011. Total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 1,175 triliun. Menurut Andi, semua penggunaan anggaran, terutama terkait proyek Hambalang disetujui multi years oleh Kementerian Keuangan telah dilaporkan ke Komisi X DPR.

Menurut Andi, pihaknya hanya melanjutkan pembangunan yang dilakukan di masa kepemimpinan Menpora Adhyaksa Dault. "Kan namanya sekolah olahraga itu harus ada venue-venuenya, harus ada kolam renang, harus ada atletiknya, dan berbagai macam gedung olahraga. Tentu itu tidak mungkin hanya Rp 125 miliar. Oleh karena itu, ada tambah-tambahan yang perlu dilakukan beberapa tahun," kata dia.

Politisi Partai Demokrat Mahyudin yang sempat menjabat Ketua Komisi X DPR periode 2009 sampai Juni 2012 tak mau menjelaskan mengenai pembahasan proyek Hambalang di Komisi X. Dia berdalih kasus itu tengah dibahas di Panja Hambalang.

"Saya belum mau memberikan statmen sebelum panja selesai," kata Mahyudin sambil terus menghindari wartawan.

Seperti diberitakan, beberapa anggota Komisi X DPR seperti Dedi Gumelar dan Zulfadli mengaku tak tahu menahu soal pembahasan Hambalang senilai Rp 1, 175 triliun. Mereka baru tahu proyek itu multi years setelah Kemenpora meminta tambahan anggaran di 2011 .

Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangan tengah menyelidiki proyek itu. Dugaan adanya penyimpangan semakin kuat setelah dua bangunan dalam proyek itu amblas pada Desember 2011 .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com