Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menulis Buku Dalam Rutan, Miranda Minta Laptop

Kompas.com - 04/06/2012, 12:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan, Miranda Goeltom, dikatakan tengah menulis buku dari dalam Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang Komisi Pemberantasan Korupsi. Suami Miranda, Oloan P Siahaan, berharap Miranda diperbolehkan menggunakan laptop di dalam rutan.

"Permintaannya cuma untuk bebas menulis," kata Oloan di gedung KPK, Jakarta, Senin (4/6/2012).

Menurut Oloan, permintaan untuk membawa laptop ke dalam rutan tersebut telah disampaikan pihaknya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia pun berharap KPK mengabulkan permohonan tersebut.

"Ya makanya dalam rutan itu sekarang dia terpaksa tulis tangan karena tidak diperbolehkan bawa laptop," kata Oloan.

Datang bersama anak, cucu, serta kerabat Miranda lainnya, Oloan tampak menenteng dua buku untuk Miranda. Menurutnya, buku tersebut merupakan bahan Miranda untuk menyelesaikan buku keduanya.

Miranda, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), menjadi tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan dalam pemilihan DGS BI 2004 yang dimenangkannya saat itu. Sejak ditetapkan sebagai tersangka, 26 Januari lalu, Miranda masih aktif mengajar di sejumlah universitas hingga ditahan, Jumat (1/6/2012).

Miranda yang juga guru besar ekonomi di Universitas Indonesia (UI) itu pernah menulis buku yang berjudul "Essays in Macroeconomic Policy: The Indonesian Experience". Buku tersebut kurang lebih mengupas seputar kebijakan makroekonomi Indonesia pascakrisis ekonomi 1997. Oloan mengatakan, buku Miranda yang kedua lebih menyoroti kondisi ekonomi Indonesia sesudah krisis 2008.

Selain meminta izin membawa laptop, Miranda minta diperbolehkan menguji kandidat doktor di UI. "Dia itu ketua tim penguji. Kita juga akan mengajukan izin supaya diperbolehkan untuk menguji. Kasihan nanti kandidatnya dan itu semua kita serahkan kepada lawyer (pengacara)," ujar Oloan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    Nasional
    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Nasional
    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Nasional
    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Nasional
    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Nasional
    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Nasional
    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Nasional
    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Nasional
    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Nasional
    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com