Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Harus Mulai Dialog Jakarta-Papua

Kompas.com - 01/06/2012, 08:27 WIB
Sidik Pramono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Upaya pendekatan "kesejahteraan" melalui dana otonomi khusus tidak meredam konflik, bahkan ditengarai malahan mengintensifkan praktik korupsi para elite Papua. Eva Kusuma Sundari, anggota Komisi III DPR, menekankan, penyelesaian politik melalui dialog merupakan satu-satunya pilihan bagi penghentian kekerasan berkepanjangan di Papua.

"Tidak ada pilihan lain," tegas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut, Jumat (1/6/2012).

Menurut Eva, hambatan utama terciptanya dialog Papua justru di Jakarta. Masih banyak anasir-anasir pejabat tinggi, terutama pihak militer atau polisi yang bersikukuh dengan pola-pikir Orde Baru berupa pendekatan keamanan walau terbukti telah gagal.

"Resistensi yang kuat juga diduga karena keterlibatan aparat di bisnis-bisnis tambang di Papua sebagaimana dilaporkan masyarakat adat setempat dan ditegaskan oleh asosiasi LSM Papua," sebut Eva.

Rapat kerja Komisi III DPR dengan Komnas HAM pada Kamis (31/5/2012) membahas situasi di Papua yang makin memburuk justru ketika jumlah aparat keamanan yang dikirim berlebihan atau tidak proporsional.

Hal ini kontradiktif dengan pernyataan-pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa kebijakan pemerintah di Papua sudah diubah dari pendekatan keamanan menjadi kesejahteraan.

Kehadiran aparat keamanan tersebut terkonsentrasi di daerah-daerah tambang yang sejak awal tahun telah menimbulkan korban meninggal sebanyak lima orang termasuk warga asing. "Karena terbukti pendekatan keamanan, sejak Orde Baru, telah gagal, bahkan situasi keamanan memburuk, sepatutnya pemerintah legowo untuk memulai dialog Jakarta-Papua sebagaimana sudah sejak lama disarankan banyak pihak," sebut Eva.

Menurut Eva, dialog Jakarta-Papua hanya akan efektif setelah didahului dengan penarikan pasukan keamanan dari Papua sebagaimana tuntutan masyarakat Papua dan direkomendasikan Komnas HAM. Untuk menggenapi prasyarat "saling percaya" dalam dialog, sepatutnya pemerintah juga memberikan amnesti kepada 17 tahanan politik Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com