Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soenaryo: Pembelian Sukhoi Superjet 100 Jalan Terus

Kompas.com - 19/05/2012, 16:20 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsultan PT Trimarga Rekatama, Soenaryo, menyatakan, meskipun ada kecelakaan yang menimpa pesawat Sukhoi Superjet  100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012) pekan lalu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari ketiga perusahaan maskapai di Indonesia yang membatalkan rencana pembeliannya.

Ketiga perusahaan itu adalah Kartika Airlines, Sky Aviation, dan Queen Air Indonesia. Total pesawat Sukhoi Superjet (SSJ)-100 yang dipesan oleh ketiga perusahaan itu adalah 46 jenis pesawat. Hal itu diutarakan Soenaryo, Sabtu (19/5/2012), di Jakarta. "Sejauh ini tidak ada pembatalan pemesanan. Dalam kondisi seperti ini (kecelakaan pesawat) memang tidak mungkin kami berbicara bisnis tentang pembelian pesawat," ujar Soenaryo.

Menurut Soenaryo, Sukhoi Aircraft Company sendiri menyatakan bahwa pabriknya  tetap akan memproduksi pesawat SSJ-100 dengan berbagai kapasitas penumpang yang berbeda.

Soenaryo menyatakan, jika penyebab kecelakaan yang menimpa SSJ-100 bukan karena teknis pesawat tetapi karena human error atau yang disebabkan oleh kesalahan pilot atau krunya,  rencana pembelian sudah pasti akan terealisasi.

Tentang SSJ-100, pensiunan bintang dua TNI-AU itu menambahkan bahwa produk Rusia itu merupakan sebuah produk internasional, selain juga produk Rusia. Karena mesinnya kerjasama dengan perusahaan pesawat di Perancis, interiornya kerjsama dengan perusahaan AS dan perusahaan Italia.

Di Indonesia, lanjut Soenaryo, sejumlah perusahaan mengambil SSJ-100 karena pesawat tersebut akan digunakan untuk rute-rute pendek, seperti di Indonesia bagian timur. Misalnya, Makassar-Manado atau Makassar-Kendari serta lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com