Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Siap Bekerja Sama dengan Rusia

Kompas.com - 11/05/2012, 13:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia menyambut baik tawaran kerja sama Pemerintah Rusia yang turut menerjunkan tim forensik dalam peristiwa kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Kedokteran Polisi Mabes Polri Komisaris Besar Anton Castilani, Jumat (11/5/2012), di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Semalam ada pembicaraan Presiden SBY dan Presiden Rusia menawarkan untuk membantu, antara lain untuk DNA. Atas petunjuk Kapolri, kami siap bekerja sama," kata Anton.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait musibah jatuhnya pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100. Pada pembicaraan tersebut, Presiden Putin menyampaikan dua permintaan kepada Presiden Yudhoyono.

"Pertama, Presiden Putin meminta kerja sama dengan Indonesia untuk proses identifikasi forensik terhadap korban musibah tersebut, di mana Rusia juga memiliki ahli-ahli di bidang tersebut," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, kepada para wartawan, Kamis (10/5/2012) tengah malam tadi.

Presiden Putin juga menawarkan kerja sama untuk mengirimkan pakar yang akan mengidentifikasi reruntuhan pesawat berpenumpang 47 orang tersebut. Menurut Faiza, Presiden Yudhoyono telah menyetujui dua permintaan tersebut. Bahkan, Kepala Negara telah menghubungi instansi-instansi terkait di Indonesia untuk segera merealisasikan kerja sama tersebut. Kedua kedutaan besar, baik RI maupun Rusia, juga akan dihubungi untuk menindaklanjuti hal tersebut.

"Presiden Yudhoyono meminta agar hal tersebut diinformasikan kepada pihak keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah," kata Faiza.

Pada kesempatan tersebut, kedua kepala negara juga saling menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini. Dari 47 penumpang, delapan di antaranya adalah warga negara Rusia.

Sebelumnya, Presiden SBY telah menginstruksikan agar musibah jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 itu diinvestigasi secara saksama. Secara terpisah, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyatakan telah membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki penyebab musibah tersebut. Komisi ini dipimpin oleh Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Yury Slyusar dan beranggotakan para pejabat dari Kementerian Luar Negeri dan United Aircraft Corporation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    Nasional
    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com