Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Yang Tak Korupsi Tak Perlu Berlebihan

Kompas.com - 09/05/2012, 11:58 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung menilai beberapa pihak terlalu berlebihan menanggapi pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie saat diskusi di Universitas Indonesia, Depok. Pramono menilai tidak ada yang salah dalam pernyataan Marzuki.

"Saya lihat reaksi beberapa orang lebay banget. Terlalu berlebihan. Ngapain sampai harus menuntut Pak Marzuki. Apa yang harus dituntut? Bagi saya, yang tidak pernah korupsi nggak usah bereaksi berlebihan," kata Pramono di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/5/2012).

Hal itu dikatakan Pramono ketika dimintai tanggapan polemik yang terjadi pascapernyataan Marzuki di Universitas Indonesia (UI). Intinya, Marzuki mengkritik perilaku korupsi yang dilakukan sejumlah alumnus perguruan tinggi seperti UI dan Universitas Gadjah Mada.

Pengacara David Tobing yang kini menjadi mahasiswa Pasca-Sarjana UI lalu mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sebagai alumnus S-1 UGM, Pramono mengaku tak tersinggung dengan pernyataan Marzuki. Pramono menduga ada kata-kata Marzuki yang terpenggal sehingga publik menerima makna yang berbeda.

"Mungkin ada pemenggalan kata-kata yang sering kali tidak ditampilkan secara lengkap. Saya bukan bermaksud membela Pak Marzuki. Orang kan ada kelebihan untuk berkomunikasi untuk jelaskan runut, detail. Tapi ada juga yang bahasanya terpotong, jadi ketika diberitakan menjadi berbeda," kata Pramono.

"Kalau bicara korupsi kan di semua sektor, baik di DPR, maupun pemerintahan, dan itu tidak memandang alumnus. Siapa saja bisa melakukan itu. Hanya karena dalam konteks beliau bicara di UI dan diminta untuk mengkritisi, mungkin konstruksi maknanya jadi berbeda dari realitas yang dia sampaikan," tambah politisi PDI Perjuangan itu.

Ketika disinggung berbagai pernyataan Marzuki lainnya yang menjadi polemik di publik, Pramono menilai hal itu adalah pernyataan Marzuki sebagai individu. Menurut dia, berbagai pernyataan kontroversial Marzuki itu tidak mengganggu DPR. "Sebagai pribadi, beliau tidak bisa dibatasi bicara di luar konteks DPR," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com