Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neneng Akan Bongkar Sepak Terjang Yulianis

Kompas.com - 07/05/2012, 15:48 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni akan membongkar sepak terjang Yulianis saat ia kembali ke Indonesia nanti.

Yulianis adalah mantan orang kepercayaan Nazaruddin di Permai Group. Hal ini diungkapkan istri Nazaruddin itu melalui kuasa hukumnya Junimart Girsang, saat ditemui di Badan Reserse dan Kriminal Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/5/2012).

Saat ini keberadaan Neneng belum diketahui dan masih menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Dia akan terangkan siapa itu Yulianis. Dia akan fokus pada posisi Yulianis yang dia tahu selama ini seperti apa, akan diungkapkan nanti. Tunggu saja," kata Junimart.

Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup merupakan saksi kunci dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games. Dia mengetahui aliran uang ke luar dan masuk perusahaan tersebut.

Saat bersaksi di persidangan, ia membenarkan bahwa Mohamad El Idris menyerahkan commitment fee terkait proyek wisma atlet SEA Games ke Permai Grup.

Dalam transaksi fee itu, Nazaruddin mendapat suap senilai Rp 4,6 miliar dari El Idris dan Mindo Rosalina Manulang.

Yulianis juga mengetahui adanya sejumlah sumbangan untuk Kongres Demokrat di Bandung. Ia mencatat, sumbangan dari perusahaan Grup Permai sebesar Rp 30 miliar dan 2 juta dollar Amerika Serikat (AS), serta dari sumbangan sebanyak 3 juta dollar AS.

Tak hanya itu, Yulianis juga menyebut tenaga pemasar di anak perusahaan Grup Permai biasa mendapatkan proyek pemerintah yang dibahas di DPR dengan cara memberikan sejumlah uang ke anggota DPR.

Menurut pihak Neneng, jika Yulianis tahu banyak soal aliran dana yang dilakukan Nazaruddin, seharusnya KPK mengusut lebih lanjut keterlibatannya di sejumlah proyek Permai Group.

"KPK terlalu care dengan Yulianis. Padahal dia yang terima uang, kirim uang, dia yang tahu aliran dana semuanya," pungkas Junimart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com