JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mengatakan, jika ada kader Partai Golkar (PG) yang ingin maju sebagai calon presiden di Pemilu 2014 dengan dicalonkan partai politik lain, maka yang bersangkutan harus keluar dari PG. Menurut Ical, hal itu sesuai hasil rapat pimpinan nasional II.
"Siapa pun dari Partai Golkar yang mencalonkan diri tetapi diusung partai lain, maka harus mengundurkan diri dari jabatan struktural partai maupun jabatan politik," kata Ical seusai rapat pengurus DPP PG di Kantor DPP PG di Jakarta, Jumat (27/4/2012) malam.
Ical mengatakan, DPP PG sepakat untuk menggelar rapimnasus pada Juni 2012. Agenda rapimnasus itu, kata Ical, akan meneruskan hasil rapimnas II, yakni menetapkan dirinya sebagai capres.
"Siapa pun di dalam DPP dan dewan pertimbangan harus tunduk pada keputusan rapimnas. Jika DPP Partai Golkar tidak menjalankan mandat rapimnas, maka DPP dinyatakan melanggar," kata Ical.
Ical menambahkan, hingga saat ini sudah 31 dari 33 DPD I yang mendukung dirinya sebagai capres. Hanya DPD Provinsi Riau dan Aceh yang belum menyatakan sikapnya.
Wakil Sekretaris Jenderal PG Nurul Arifin mengatakan, pihaknya tidak akan membicarakan kemungkinan calon lain selain Ical. Menurut dia, tidak ada penolakan dari DPD II seperti yang dilontarkan beberapa kader daerah.
Nurul menolak jika Ical disebut ambisius untuk menjadi presiden. "Bukan ambisius. Memang harus seperti itu partai bekerja. Pertanyaannya, mengapa harus ada penolakan jika kita sepakat memberi mandat kepada Aburizal sebagai ketua umum? Seharusnya dari awal kita sudah tahu bahwa ketua umum diproyeksikan untuk capres," kata Nurul.
Seperti diberitakan, mantan Ketua Umum PG Jusuf Kalla secara terbuka sudah menyampaikan kesediaannya untuk maju sebagai capres. Hasil jajak pendapat Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang digelar pada Januari 2012 menunjukkan tingkat dukungan publik dan popularitas JK masih di atas Ical.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.