Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 TKI Ditembak, Menkopolkam Masih Tunggu Hasil Investigasi

Kompas.com - 25/04/2012, 12:38 WIB
Nina Susilo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun tiga tenaga kerja Indonesia ditembak polisi diraja Malaysia dan diduga dijual organ tubuhnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham Djoko Suyanto masih menunggu hasil investigasi. Dia juga belum memastikan adanya kriminal yang dituduhkan kepada para TKI.

"Jangan terburu-buru dan bertindak berdasarkan praduga. Kalau memang curiga, mari kita investigasi," tutur Djoko seusai pembukaan peringatan Hari Otonomi Daerah, Rabu (25/4) di Jakarta.

Saat ini, kata Djoko, tim Kementerian Luar Negeri masih mengklarifikasi ada tidaknya tindak kriminal yang dilakukan ketiga TKI. Di sisi lain, otopsi bisa dilakukan tetapi tidak semua keluarga menyetujui itu.

Jenazah ketiga TKI asal Nusa Tenggara dipulangkan dari Malaysia 5 April 2012. Namun, pihak keluarga curiga organ ketiga jenazah hilang dan dijual. Sebab, terdapat sejumlah jahitan tak wajar di tubuh jenazah seperti di kelopak mata, dada, dan perut bagian bawah.

Adapun pihak Malaysia melaporkan ketiga TKI tewas ditembak 25 Maret di Port Dickinson, Negara Bagian Negeri Sembilan Malaysia. Mereka dicurigai karena terlihat mengenakan masker, sarung tangan, membawa parang, dan menyerang polisi.

Ketika ditanyakan penyebab lambannya investigasi yang dilakukan pemerintah, Djoko membantah. "Terimanya saja baru kemarin," ujarnya kendati jenazah tiba di Indonesia dua puluh hari lalu.

Ditanyai soal otopsi akan dilakukan di mana, dia juga mengatakan tidak mengetahui prosesnya. "Tapi arahnya ke sana. Mau dibuka silakan. Tapi keluarganya ada yang mau, ada yang tidak mau," katanya.

Djoko hanya berkali-kali mengatakan, setelah ada kepastian, pemerintah akan merespon kejadian ini. Tapi, sebelum ada kepastian, tidak akan ada tanggapan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com