Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Ini Golkar Kalah

Kompas.com - 12/04/2012, 17:26 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan yang diusung Fraksi Partai Golkar (F-PG) terkait metode penghitungan suara menjadi kursi dalam pembahasan RUU Pemilu tak didukung oleh fraksi lain yang tergabung dalam koalisi partai. Hanya F-PG yang berbeda sikap dalam koalisi dengan mendukung metode divisor dengan varian webster habis di daerah pemilihan (dapil).

Ketika voting, lima fraksi lain yang tergabung dalam koalisi, yakni Fraksi Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan, mendukung metode kuota murni. Metode itu yang kemudian ditetapkan Dewan karena suara terbanyak.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, partainya konsisten memilih metode divisor webster lantaran dianggap oleh banyak negara paling adil. "Metode kuota adalah model ketidakadilan karena partai-partai menengah yang hanya dapat kursi dari suara tidak sebanding dengan kursi BPP (bilangan pembagi pemilih)," kata Nurul.

"Kami ingin berkontribusi terhadap pembangunan politik dan pendidikan politik negeri ini. Lebih baik kalah demi sebuah keadilan daripada menang tapi mengingkari keadilan," kata anggota Komisi II itu.

Kegagalan Golkar memperjuangkan usulan mereka itu sangat kontras dengan kiprah partai berlambang pohon beringin itu dalam pembahasan Undang-Undang APBN Perubahan 2012, akhir Maret lalu. Dalam rapat paripurna DPR mengenai pembahasan undang-undang itu, F-PG "di atas angin" karena usulannya mengenai penambahan Pasal 7 ayat 6a dalam UU APBN-P 2012 dengan substansi memungkinkan pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi didukung partai lain dalam koalisi, kecuali PKS.

Dalam ayat 6a itu, penyesuaian harga minyak dapat dilakukan jika ada kenaikan atau penurunan lebih dari 15 persen pada harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) selama enam bulan. Setelah usulannya didukung dan menang dalam voting, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical langsung mengklaim bahwa PG menjadi pemimpin dalam pembahasan itu.

"Partai Golkar berdiri sebagai pimpinan dalam memberi arah penyelesaian masalah-masalah besar yang kita hadapi. Golkar bermain cantik dalam drama politik kemarin (di rapat paripurna DPR soal UU APBN-P)," kata Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com