Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Prof. Widjojo Perancang Berkelas Dunia

Kompas.com - 10/03/2012, 06:01 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wafatnya Begawan Ekonomi Indonesia Prof. Wdjojo Nitisastro disebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Presiden menyebut ekonom senior tersebut memiliki andil, peran, dan jasa yang besar dalam pembangunan bangsa.

"Kita semua mengenal, pada masa pembangunan di era Orde Baru, (Prof Widjojo) adalah perancang pembangunan yang andal, berkelas dunia. Banyak sekali pemikiran-pemikiran almarhum yang akhirnya menjadi kebijakan ekonomi, kebijakan pembangunan di era itu," kata Presiden. seusai memberikan penghormatan terakhir di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (9/3/2012),

Kepala Negara mengatakan, Prof. Widjojo telah meletakkan dasar-dasar tentang ekonomi di Indonesia yang bukan hanya memacu pertumbuhan, tetapi juga pemerataan. Peran Prof Widjojo ketika membangun ekonomi pada awal tahun 1970-an, sambung Presiden, telah tercatat dalam sejarah. Berbagai pemikiran, kebijakan, dan strategi telah mengantarkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.

"Itu tidak lepas dari pemikiran, kerja keras, dan jasa dari Bapak Profesor Widjojo Nitisastro," kata Presiden.

Widjojo, pemimpin tim ekonomi ketika Presiden Soeharto mulai berkuasa pada akhir 1960-an, meninggal dunia pada Jumat pukul 02.30 dini hari di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ia wafat dalam usia 84 tahun. Prof Widjojo Nitisastro lahir di Malang, Jawa Timur, 23 September 1927.

Meski lulusan STM, Widjojo akhirnya lulus dari Fakultas Ekonomi. Gelar doktor diperoleh dari Universitas California, Berkeley, AS (1961). Selama hidupnya, Guru Besar Universitas Indonesia di bidang ekonomi ini mengabdi di almamaternya, serta mengomando menteri-menteri perekonomian kabinet pembangunan semasa Orde Baru.

Prof Widjojo antara lain pernah menduduki jabatan Menteri Ekonomi dan Industri (1973-1978; 1978-1983). Ia bahkan lama berkecimpung di bidang perencanaan pembangunan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

Nasional
KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin Cs ke Negara

KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin Cs ke Negara

Nasional
Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Nasional
Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com