Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Kemenhan Kerap Sepihak

Kompas.com - 19/01/2012, 18:56 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso menilai Kementerian Pertahanan kerap melakukan langkah sepihak tanpa melibatkan DPR. Salah satunya terkait rencana pembelian tank Leopard bekas angkatan bersenjata Belanda.

"Padahal Komisi I setuju untuk meningkatkan kualitas alat-alat pertahanan kita. Tapi mereka secara sepihak saja, tidak memberikan rancangan yang cukup mengenai apa alutsista yang dibutuhkan," kata Priyo ketika dihubungi, Kamis (19/1/2012).

Menurut Priyo, jika sikap itu terus dilakukan, Kemenhan gagal untuk merumuskan modernisasi alutsista. Pihaknya pun tak akan mendukung pemerintah.

Untuk menyelesaikan polemik tank Leopard, lanjut Priyo, perlu ada pembicaraan intensif antara DPR dengan Kemenhan. Menurut dia, penolakan DPR beralasan. "Saya mendapat laporan PT Pindad memang sedang membuat tank yang tipe medium," katanya.

Sebelumnya, Komisi I menilai tank Leopard tidak cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Tank Leopard cocok untuk negara kontinental dengan daratan yang luas, seperti wilayah gurun pasir.

Parlemen Belanda

Priyo juga mengkritik penolakan anggota parlemen Belanda untuk menjual 100 tank Leopard ke Indonesia dengan mengkaitkan pelanggaran HAM di Indonesia. Priyo menilai pernyataan itu menunjukkan anggota parlemen Belanda tidak bersahabat.

"Mereka telmi (telat mikir) karena Indonesia sekarang sudah maju dalam hal demokrasi dan HAM. Mereka masih memakai kacamata pada era-era sebelumnya. Negara-negara Eropa dan bahkan Amerika menghargai proses demokrasi dan kemajuan HAM di Indonesia," kata Priyo.

"Pernyataan arogan dari anggota Parlemen Belanda semacam itu mengganjal sekali. Padahal, kita tahu justru ketika penjajah Belanda ke sini terjadi penodaan HAM yang luar biasa," pungkas Priyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com