Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirwan Bingung Disebut "Ketua Besar"

Kompas.com - 13/01/2012, 12:48 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak terdakwa Muhammad Nazaruddin menyebut istilah "ketua besar" yang terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games berinisial MA, salah satu pimpinan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat.

Dari unsur pimpinan Banggar, hanya Mirwan Amir, politisi Partai Demokrat, yang namanya berinisial MA. Bagaimana tanggapan Mirwan?

Mirwan bingung dirinya disebut terlibat dalam kasus itu. Pasalnya, kata dia, selama ini pimpinan Banggar yang disebut terlibat yakni Melchias Mekeng, politisi Partai Golkar.

"Saya bingung katanya 'ketua besar'-nya Pak Mekeng. Sekarang MA. Jadi mungkin kondisi Nazar sedang tidak stabil, selalu berbeda yang dibicarakan," kata Mirwan sebelum rapat Fraksi Partai Demokrat di Kompleks DPR, Jakarta, Jumat (13/1/2012).

Mirwan mengaku tak tahu apa-apa soal kasus itu. Dia juga meminta agar jangan menyebar isu bahwa "ketua besar" itu adalah dirinya. "Kita tidak boleh katanya-katanya," pungkasnya.

Seperti diberitakan, pernyataan "ketua besar" terungkap dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Mindo Rosalina Manulang. Dalam percakapan antara Rosa dan Angelina Sondakh, politisi Partai Demokrat dan juga anggota Komisi X DPR, yang termuat dalam BAP terungkap soal "apel malang" untuk "ketua besar", ada pula jatah bagi "ketua".

Saat Angelina bertanya, "Bu, apakah ada apel malang?", Mindo Rosalina menjawab, "Ada apel malang buat Pak Ketua besok, mungkin Ibu bisa minta ke beliaulah, he-he-he." Kemudian, Angelina seolah menegaskan kepada Rosa bahwa "apel malang" yang dimintanya kali ini bukan untuk "pak ketua", melainkan untuk "ketua besar".

Demikian petikan pesan BlackBerry Messenger Angelina, "Itu kan beda, hi-hi-hi, soalnya aku diminta ketua besar, lagi kepengin makan apel malang," tulis Angie, sapaan akrab Angelina.

Menurut Rosa, dalam berita acara pemeriksaannya, yang dimaksud dengan "apel malang" adalah uang rupiah. Ada juga "apel washington" yang berarti uang dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com