Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan Pimpinan Banggar Pun Tak Tahu Anggaran Rp 20 Miliar

Kompas.com - 11/01/2012, 18:47 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie yang mengaku tak tahu-menahu soal pembangunan ruang kerja Badan Anggaran atau Banggar DPR yang menelan biaya hingga Rp 20 miliar. Bahkan, pimpinan Banggar pun mengaku tak tahu.

"Saya enggak tahu itu. Memang tidak tahu," kata Wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung ketika dihubungi, Rabu (11/1/2012).

Tamsil menjelaskan, pihaknya hanya meminta ruang rapat dipindah lantaran ruang rapat lama di Gedung Nusantara I tidak mampu menampung banyak orang. Pasalnya, jumlah anggota Banggar mencapai 85 orang ditambah perwakilan pemerintah 100-an orang.

"Supaya ada ruang yang lebih besar. Ada ruang rapat pimpinan, ruang Sekretariat karena tahun ini akan ada tambahan tenaga ahli dari Setjen. Hanya tahu itu. Soal anggarannya kita enggak tahu," kata Tamsil.

Tamsil berasumsi hanya pindah ruangan. Adapun isi ruang rapat seperti bangku, meja, dan peralatan lain bisa digunakan barang yang lama. Politisi PKS itu mengaku tak tahu akhirnya Setjen DPR mengimpor ratusan kursi dan memesan meja baru di pabrik lokal.

"Kita enggak tau kalau bakal dibuat kursi seperti itu. Kursi yang lama juga enggak masalah, yang penting ruangannya cukup," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Nining Indra Saleh menyebut dana itu sudah sesuai standar. Menurut dia, proyek itu juga sudah dibahas dan disetujui oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com