JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie yang mengaku tak tahu-menahu soal pembangunan ruang kerja Badan Anggaran atau Banggar DPR yang menelan biaya hingga Rp 20 miliar. Bahkan, pimpinan Banggar pun mengaku tak tahu.
"Saya enggak tahu itu. Memang tidak tahu," kata Wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung ketika dihubungi, Rabu (11/1/2012).
Tamsil menjelaskan, pihaknya hanya meminta ruang rapat dipindah lantaran ruang rapat lama di Gedung Nusantara I tidak mampu menampung banyak orang. Pasalnya, jumlah anggota Banggar mencapai 85 orang ditambah perwakilan pemerintah 100-an orang.
"Supaya ada ruang yang lebih besar. Ada ruang rapat pimpinan, ruang Sekretariat karena tahun ini akan ada tambahan tenaga ahli dari Setjen. Hanya tahu itu. Soal anggarannya kita enggak tahu," kata Tamsil.
Tamsil berasumsi hanya pindah ruangan. Adapun isi ruang rapat seperti bangku, meja, dan peralatan lain bisa digunakan barang yang lama. Politisi PKS itu mengaku tak tahu akhirnya Setjen DPR mengimpor ratusan kursi dan memesan meja baru di pabrik lokal.
"Kita enggak tau kalau bakal dibuat kursi seperti itu. Kursi yang lama juga enggak masalah, yang penting ruangannya cukup," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Nining Indra Saleh menyebut dana itu sudah sesuai standar. Menurut dia, proyek itu juga sudah dibahas dan disetujui oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.