Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susunan Baru Satgas Mafia Hukum Segera Dibentuk

Kompas.com - 03/01/2012, 20:44 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Susunan baru Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum segera dibentuk. Ketua Satgas PMH 2009-2011 Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, saat ini pembentukan Satgas PMH baru masih dibahas.

"Mudah-mudahan dalam minggu ini bisa diumumkan ke masyarakat," kata Kuntoro singkat kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Satgas PMH tetap dilanjutkan karena membantu Presiden dalam memberantas mafia hukum. Djoko mengatakan, keberadaan Satgas PMH akan berada dalam struktur baru. Namun, Djoko enggan merinci soal posisi Satgas PMH dalam pemerintahan.

Satgas PMH 2009-2011 beranggotakan Yunus Husein, Denny Indrayana, Darmono, Herman Effendy, dan Mas Achmad Santosa. Denny merangkap sebagai Sekretaris Satgas PMH. Satgas PMH periode ini dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden 37/2009 cukup luas dalam kewenangan terbatas.

Selama dua tahun hingga 23 Desember 2011, Satgas PMH menerima sekitar 5.000 pengaduan masyarakat. Sebanyak 4.401 atau sekitar 89 persen pengaduan telah dipelajari. Sementara itu, sisanya masih akan diselesaikan. "Sebanyak 163 pengaduan yang urgen telah ditindaklanjuti. Satgas PMH dengan segera menyampaikannya ke instansi terkait maupun koordinasi langsung. Sebanyak 73 surat telah ditindaklanjuti," kata Kuntoro, pekan lalu.

Satgas PMH mendapatkan anggaran dana melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan. Pada 2010, Satgas PMH menerima anggaran Rp 11,4 miliar. Namun, yang terealisasi sekitar Rp 3,75 miliar. Pada 2011, dari alokasi anggaran sekitar Rp 10,9 miliar, yang terealisasi sekitar Rp 5,53 miliar. Jadi, selama dua tahun bekerja, Satgas PMH telah menggunakan anggaran sekitar Rp 9 miliar. Tugas mereka berakhir pada 30 Desember 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com