Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM dan Polri Beda Data Korban Kasus Bima

Kompas.com - 03/01/2012, 15:51 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meyakini jumlah korban tewas dalam kasus kekerasan terhadap pengunjukrasa di Pelabuhan Sape, Bima, NTB hingga saat ini berjumlah tiga orang. Jumlah itu berbeda dengan data yang diperoleh oleh Polri yaitu dua orang tewas.

"Kita menyakini, untuk korban meninggal dalam insiden ini berjumlah tiga orang," ujar Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Berdasarkan hasil investigasi Komnas, Ridha mengungkapkan, ketiga korban tersebut yakni Arif Rahman (18), Syaiful alis Fu (17), dan Syarifuddin (46). Arif Rahman, menurut Ridha, ditemukan tewas di Kampung Jala, Desa Bugis sekitar 700 meter dari Pelabuhan Sape dengan luka tembakan pada bagian dada sebelah kiri.

"Syaiful ditemukan tidak jauh dari lokasi Arif. Korban terkena tembakan di bagian dada kanan. Dan sesuai keterangan saksi, korban terkena tembakan pada saat menolong Arif. Penyebab kematian dua korban ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian," kata Ridha.

Sementara itu, korban lainnya, Syarifuddin, menurut Ridha, sesuai dengan keterangan saksi, korban ikut aksi sejak hari pertama pada 19 hingga 24 Desember 2011. Menurutnya, saat aksi pembubaran berlangsung, korban kemudian lari menyelamatkan diri dari lokasi insiden tersebut.

"Sesuai dengan keterangan kakak korban, korban ditemukan terjatuh di depan rumah dalam kondisi ada bercak darah di bagian pantat dan basah berlumuran lumpur. Korban kemudian diangkat ke dalam rumah, dan meninggal pada sore harinya. Penyebab tewasnya korban belum dapat diketahui, tetapi dapat dipastikan bahwa korban ada kaitannya dengan peristiwa tersebut," kata Ridha.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jumlah korban luka tembak yang berhasil dihimpun oleh Komnas dalam kasus tersebut berjumlah 30 orang. Sedangkan, korban kekerasan berjumlah sembilan orang, korban anak-anak 10 orang, dan korban belum kembali satu orang warga Desa Melayu, Kecamatan Lambu bernama Nasrulah (30).

"Hasil korban, termasuk korban tewas ini kita dapatkan berdasarkan hasil investigasi dan penyelidikan kami. Jadi ini adalah fakta yang kami temukan di sana," kata Ridha tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai adanya perbedaan data tersebut.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, di Jakarta, Selasa (27/12/2011) menegaskan, menegaskan bahwa korban tewas dalam peristiwa itu hanya dua orang, yakni Arif Rahman (18), Syaiful alis Fu (17). Jumlah itu, kata Saud, berdasarkan pemeriksaan tim kepolisian bersama para aparat pemerintahan setempat.

"Kalau ada yang sebutkan lebih, kami minta tunjukkan datanya supaya kami cek," ujarnya.

Saud juga menambahkan, hingga saat ini masih ada 10 korban luka berat yang dirawat di rumah sakit di Mataram dan Bima. Adapun korban yang menjalani berobat jalan berjumlah 30 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com