JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pertahanan Nasional, Joyo Winoto disebut terlibat dalam proyek Hambalang. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Menurut Nazaruddin, Joyo membantu Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyelesaikan permasalahan lahan pusat pelatihan olahraga di Hambalang, Jawa Barat tersebut.
"Proyek Hambalang itu harus diselesaikan sebesar Rp 2,7 triliun tahap pertama, Rp 1,7 triliun, tapi karena ada permasalahan tanah makanya ada pertemuan yang terjadi antara Anas dengan Pak Joyo, yang ngatur Mulyono (Ignatius Mulyono, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat)," katanya.
Pengadaan proyek Hambalang senilai Rp 1,52 miliar ini dipersoalkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Indikasi korupsi dalam pengadaan proyek tersebut masih diselidiki KPK.
Selama ini Nazaruddin mengklaim, dirinya tahu persis soal proyek Hambalang. Dia mengatakan, Anas Urbaningrum menggunakan uang proyek Hambalang senilai hampir 7 juta dollar AS untuk pemenangan dirinya sebagai ketua umum partai. Uang itu, kata Nazaruddin, dibagi-bagikan Anas kepada sekitar 325 dewan pimpinan cabang saat kongres Partai Demokrat berlangsung di Bandung Tahun lalu.
"Uangnya ini memang diambil dari Adhikarya (pelaksana proyek Hambalang) sebesar Rp 50 miliar terus diambil lagi Rp 20 miliar dari Adi Saptinus (orang Adhikarya)," ungkap Nazar.
Sebelumnya, Ignatius Mulyono mengaku pernah diminta Anas untuk melobi Joyo Winoto terkait masalah lahan Hambalang. Saat itu, Anas menjabat Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR. Ignatius kemudian menghubungi Joyo. Namun, menurut Ignatius, tidak ada pembicaraan soal uang imbalan terkait penyelesaian masalah lahan Hambalang tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.