JAKARTA, KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Indonesia bersepakat untuk menjalin kemitraan demi memajukan hak asasi manusia dan proses demokratisasi. Hal itu dikatakan Duta Besar Amerika Serikat Scot Marciel dalam acara roundtable di kediamannya di Jakarta, Selasa (13/12/2011) petang.
Dikatakan Marciel, Indonesia merupakan salah salah negara demokratis terbesar di dunia. Secara khusus Merciel menyebut Bali Democracy Forum yang berakhir Senin (12/1/2011), sebagai upaya Indonesia untuk memajukan hak asasi manusia dan demokrasi.
Marciel menegaskan bahwa forum tersebut merupakan inisiatif Indonesia, bukan merupakan kerjasama dengan AS. "Menurut kami, kegiatan itu sangat berguna karena diikuti sekitar 50 hingga 60 negara. Semuanya berbicara tentang demokrasi, meskipun tidak semua sudah demokratis," ucapnya.
Marciel memuji Indonesia karena dalam hal demokrasi, Indonesia unggul dibanding negara-negara lain. "Bahkan dalam sejumlah kasus, beberapa negara lebih mendengar apa kata Indonesia ketimbang mendengarkan kami," puji Marciel.
Diplomat karier AS itu juga memuji Indonesia sebab demokrasi di Indonesia melibatkan masyarakat sipil. "Dan salah satu pilar demokrasi Indonesia adalah pemberdayaan masyarakat sipil," paparnya.
Marciel memberi contoh peran besar masyarakat sipil dalam mewujudkan demokrasi dalam revolusi di Timur Tengah atau ynng lebih dikenal sebagai Arab Spring. Seperti diketahui gerakan masyarakat berhasil menggulingkan para diktator di negara-negara seperti Tunisia, Mesir, dan Libya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.