Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Pernikahan Ibas-Aliya Perhelatan Sakral Dua Budaya

Kompas.com - 07/11/2011, 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk pertama kalinya pihak Istana Kepresidenan mengonfirmasi secara resmi mengenai rencana perhelatan pernikahan antara Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya Rajasa.

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha, mengatakan, akad nikah kedua calon mempelai akan dilakukan pada 24 November 2011 di Istana Cipanas, Jawa Barat. Sementara resepsi pesta pernikahan akan diadakan di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta pada 26 November 2011.

"Panitia telah dan masih terus bekerja. Sudah hampir semua persiapan. Sudah detail persiapan dan sudah dilaporkan (kepada Presiden SBY)," kata Julian di Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/11/2011).

Menurut Julian, untuk menuju hari pernikahan, sejumlah proses pranikah telah dilaksanakan. Namun, Julian tidak menjelaskan proses bagaimana yang dimaksud.

"Ini merupakan perhelatan adat yang sakral dan tentu baik untuk diikuti atau dilihat sebagai pencerahan budaya, dua budaya Palembang dan Jawa. Anda ingin tahu kan bagaimana filosofinya?" tanya Julian.

Seperti diketahui, pernikahan dua insan ini disebut-sebut sebagai pesta pernikahan yang akan mendapat sorotan publik. Hal ini karena kedua mempelai merupakan anak petinggi besar di negara ini.

Edhie Baskoro Yudhoyono, atau biasa disapa Ibas, merupakan anak bungsu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Sementara Aliya merupakan putri Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.

SBY berasal dari Jawa, sedangkan Hatta merupakan tokoh asal Palembang, Sumatera Selatan. Disebut-sebut pernikahan ini akan memadukan dua adat, yaitu Jawa dan Palembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com