Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guruh Tak Setuju Puan Jadi Capres

Kompas.com - 30/10/2011, 21:19 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Guruh Soekarnoputra menolak pencalonan Puan Maharani sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2014. Guruh menganggap Puan belum cukup berpengalaman dalam berpolitik.

"Saya tidak mendukung. Puan dari segi usia dan kematangan politik masih jauh. Puan harus belajar lagi," ujar Guruh seusai mengisi Dialog Budaya di SMA Rimba Madya Ciomas, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/10/2011).

Putra bungsu mantan Presiden RI Soekarno dan Fatmawati itu berpendapat, seorang pemimpin seharusnya tidak hanya menguasai politik. Menurut Guruh, pemimpin juga harus memahami budaya, sosial, ekonomi, spiritual, dan kesenian. "Seorang pemimpin Indonesia harus multitalented. Tahu banyak hal, berpolitik secara ideologi," katanya.

Ketua Umum Gerakan Spirit Pancasila itu tidak melihat ada sosok yang layak menjadi pemimpin Indonesia. Ia mengaku tengah mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin sesuai dengan amanat orangtuanya bahwa dia harus menjadi seorang pemimpin untuk dirinya.

"Tidak ada orang yang pantas menjadi pemimpin untuk negeri ini. Saya akan siap maju memimpin jika dipilih oleh rakyat. Saya berjuang untuk ideologi," kata Guruh. Berpolitik dengan ideologi itu, menurut Guruh, adalah berpolitik sebagai bangsa.

Nama Puan disebut-sebut akan menjadi calon presiden menggantikan pencalonan ibunya, Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). PDI-P sendiri belum menentukan sikap atas pencalonan presiden pada Pemilu mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com