Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun, SBY Belum Ciptakan Rasa Aman

Kompas.com - 20/10/2011, 11:34 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso memberikan catatan khusus terkait agenda penegakan hukum pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono. Pada Kamis (20/10/2011), pemerintahan SBY-Boediono genap berusia dua tahun.

Politisi Partai Golkar ini memandang, di satu sisi, pemerintah memiliki ikhtiar luar biasa dalam upaya menegakkan hukum. Di sisi lain, tak dapat dipungkiri bahwa pemerintah belum dapat memberikan rasa aman kepada rakyat Indonesia secara optimal. Hal ini tercermin dengan insiden meledaknya bom dalam kurun waktu 2009-2011.

Beberapa insiden yang cukup menyita perhatian publik, antara lain, bom buku yang sempat merebak di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, aksi bom bunuh diri yang mengarah pada polisi, hingga bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Kota Solo. "Masih juga terjadi aspek psikologis yang meresahkan publik tentang meledaknya bom. Beberapa teroris masih berkeliaran di tempat publik," kata Priyo kepada para wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Presiden, ketika menyampaikan pidato kebijakan yang menandai dua tahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/10/2011), kembali menegaskan, negara harus memberikan rasa aman kepada rakyatnya.

Presiden menginstruksikan para kepala daerah, panglima kodam, kepala Polda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, untuk bersama-sama mencegah konflik horizontal dan aksi-aksi terorisme. Para pelaku kekerasan dan aksi terorisme harus ditindak secara tegas. Presiden tak ingin rakyat mendapat kesan, negara melakukan pembiaran atas aksi kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Presiden juga menunjuk mantan Komandan Kodiklat TNI Letjen TNI Marciano Norman sebagai Kepala Badan Intelijen Negara, yang sebelumnya diduduki oleh Jenderal Pol Purn Sutanto. Presiden ingin intelijen negara lebih berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    Nasional
    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Nasional
    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Nasional
    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Nasional
    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Nasional
    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Nasional
    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com