Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua DPD Golkar Dukung Ical Menjadi Capres

Kompas.com - 16/10/2011, 08:25 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar di 33 provinsi sepakat mengusung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Adapun kandidat pendamping Aburizal diserahkan kepada Aburizal untuk memilih. Sikap DPD-DPD tersebut akan disampaikan ke rapat pimpinan nasional Golkar, akhir bulan ini.

Mengenai siapa pendamping Ical, sudah ada beberapa pendapat dari masing-masing DPD, tetapi mereka belum memikirkan saat ini juga. Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo juga muncul sebagai salah satu figur untuk dipertimbangkan, tetapi sejauh ini kepastian figur tersebut belum menjadi sikap resmi DPD-DPD.

Demikian diungkapkan sejumlah ketua DPD Golkar seusai menggelar pertemuan tertutup di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/10/2011). Pertemuan silaturahim yang digagas dan dibiayai sendiri oleh pimpinan DPD-DPD Golkar tingkat provinsi itu dihadiri 30 ketua DPD Golkar provinsi, minus Sumatera Selatan, Riau, dan Bangka Belitung (Babel) yang pamit. Meskipun demikian, ketiga DPD tersebut telah sepakat mengenai pengusungan nama Ical.

Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae mengutarakan, seluruh DPD Golkar tingkat provinsi menyimpulkan bahwa Aburizal adalah figur yang sangat pantas dan mampu mengendalikan bangsa. ”Ical-lah yang terbaik. Kami menyakini kemampuan Ical mengatasi masalah bangsa. (Nama) Ical akan kami bawa ke Rapimnas Golkar, akhir bulan ini,” ujar Ridwan.

Mukmin Faisyal, Ketua DPD Golkar Kaltim, mengatakan, ditetapkannya Ical bukan berarti melawan mekanisme partai. Sikap DPD-DPD itu akan disampaikan ke Ical. ”Kami mendesak mekanisme selanjutnya, yakni survei dilakukan,” kata Mukmin.

Tentang nama Jenderal Pramono Edhie sebagai kandidat pendamping Ical, sejauh ini merupakan sikap DPD Golkar Kaltim, belum menjadi sikap semua DPD. Namun, nama Pramono akan dimasukkan menjadi pertimbangan. ”Sekarang, nama-nama (kandidat pendamping Ical) masih dalam penimbangan-penimbangan,” ujar Gandung Pardiman, Ketua DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, di Jakarta, sebelumnya mengatakan, pemimpin yang kuat, bervisi jelas, dan berani mengambil keputusan bisa muncul dari kelompok mana saja, baik militer maupun sipil.

Namun, dia menjelaskan, masyarakat tidak perlu terjebak dalam tipologi kepemimpinan berdasarkan kelompok militer dan sipil. Sebagai pemimpin, baik sipil maupun purnawirawan, haruslah bersikap tegas dan disiplin. Ketegasan dan kedisiplinan tidak hanya melekat pada TNI, tetapi juga pada semua orang.

Selama ini, TNI dianggap disiplin dan tegas hanyalah konstruksi sosial yang dibangun Orde Baru. Padahal, faktanya tidak begitu. Ini yang selalu dipakai untuk kepentingan politik kelompok-kelompok tertentu yang menempatkan militer lebih berkualitas daripada sipil demi menutupi kepentingan kekuasaan dan uang. ”Negara ini harus dipimpin oleh orang-orang yang berkualitas, punya integritas, dan profesional,” katanya.

Tentang Ical yang selalu dikaitkan dengan lumpur Lapindo, menurut sejumlah ketua DPD Golkar, harus diluruskan. Ical sudah melakukan jauh melebihi kewajibannya. Bahkan kekayaan pribadi dan keluarga Ical pun dikeluarkan, yang jumlahnya sekitar Rp 8 triliun. (PRA/IAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com