Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Briptu Norman Mundur

Kompas.com - 19/09/2011, 09:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Niat Briptu Norman Kamaru mundur dari korps Brimob Polda Gorontalo didukung penuh oleh keluarganya. Kakak pertama Norman, Kaima Kamaru (34), mengungkapkan, Norman mundur karena kecewa dengan institusi Polri. Norman yang populer lewat aksi kocak lip sync-nya dalam lagu "Chaiya-chaiya" di YouTube merasa terkekang.

Saat berbincang dengan Tribunnews, Minggu (18/9/2011) malam, Kaima menuturkan, janji-janji yang telah disampaikan Polri pada saat awal Norman mulai populer dan memikat simpati publik lewat bakatnya itu, yang secara tidak langsung membawa citra positif kepada Polri, tak ditepati. Kala itu, Norman dijanjikan menjadi ikon Polri. Kini, semua itu tinggallah janji belaka.

Perempuan yang akrab dipanggil Leny itu mengatakan, Norman justru merasa terkekang untuk mengembangkan dan mengekspresikan bakat musik dan tari yang dimilikinya.

Keluarga juga kecewa mengetahui bahwa Norman justru beberapa kali ditangkap dan digelandang Provos kembali ke Gorontalo saat manggung di Jakarta. "Mana itu janji-janjinya dulu. Katanya kalau weekend diberi waktu, mana itu. Kalau di Jakarta saja ditangkap, sudah seperti apa saja. Kan Norman tidak hanya (manggung) di Gorontalo, tapi juga ada yang di Jakarta," ucap Kaima.

Selain itu, faktor yang membuat Norman terpaksa ingin hengkang sebagai anggota Polri yakni karena ia telah terikat kontrak kerja dengan satu label musik di Jakarta, Falcon. Namun, ia kesulitan menjalankan butir demi butir isi kontrak itu lantaran terkekang aturan anggota kepolisian. "Kontraknya sama Falcon, tapi belum sempat dilakukan isi kontraknya, habis sering ditangkap, ditangkap terus," keluhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com