Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Nasrudin Yakin Antasari Tak Bersalah

Kompas.com - 06/09/2011, 19:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Adik kandung almarhum Nasrudin Zulkarnaen, Andi Syamsuddin Zulkarnaen, merasa yakin bahwa mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar tak bersalah dalam kasus pembunuhan kakaknya.

Oleh karena itu, ia memberikan dukungan bagi Antasari untuk mengungkapkan siapa di balik kasus tersebut. Andi bertekad menelusuri fakta-fakta pengadilan sesuai dengan data yang ia miliki.

"Keyakinan itu jelas ada. Sangat penting sekali kehadiran saya ini. Saya harus melihat apa-apa yang dijadikan novum dalam perkara PK ini. Saya harus cermati dan saya sudah meminta materi-materi yang dijadikan novum dalam materi PK tadi," ujar Andi ketika mengikuti sidang perdana peninjauan kembali perkara Antasari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2011).

"Saya akan pelajari dan coba saya telusuri sesuai dengan fakta-fakta yang juga saya miliki. Sebab, perkara ini, kan, menarik publik, khususnya mengenai sejauh mana penanganan perkara itu sendiri," lanjutnya.

Andi merujuk pada hasil rekomendasi Komisi Yudisial yang mengungkapkan adanya kekhilafan hakim dalam menangani kasus Antasari. Menurutnya, hasil itu menunjukkan ada yang salah dalam proses peradilan Antasari.

"Dengan keluarnya rekomendasi KY berarti sudah semakin jelas indikasinya dan kami benar-benar yakin bukan Antasari pelaku (pembunuhan) tersebut. Artinya, sebuah rekomendasi lembaga negara terhadap peradilan itu Antasari itu sudah jelas. Orang awam pun menyatakan Antasari tidak bersalah," tegasnya.

Dengan adanya novum ini, Andi menyayangkan kinerja aparat penegak hukum tak juga menemukan aktor intelektual yang berkepentingan membunuh kakaknya. "Alangkah naifnya manusia yang hidup di bumi Indonesia ini terbunuh, tapi kita tidak tahu pembunuhnya," ujarnya.

Andi berharap Antasari dibebaskan dan membantu keluarga Nasrudin mengungkapkan kasus tersebut. Ia juga meminta Kepala Polri untuk mengusut siapa pelaku pembunuh Nasrudin yang sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Nasional
    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com