Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chandra Hamzah Tantang Nazaruddin

Kompas.com - 23/07/2011, 07:57 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah menantang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin untuk membuktikan tudingannya.

"Saya persilakan Nazaruddin untuk membuktikan tudingannya yang menyebutkan saya pernah bertemu Anas Urbaningrum," ujarnya saat menjadi pembicara dalam sosialisasi KPK 'Integrity Fair 2011' di Anjungan Pantai Losari Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, tudingan yang menyebutkan dirinya bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Jakabaring di Sumatera Selatan itu mencuat ke publik. Dirinya menegaskan jika pertemuannya dengan Anas Urbaningrum justru terjadi pada 2008 saat itu Anas Urbaningrum belum terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

"Saya memang sering bertemu Anas, tapi itu dulu sebelum dia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada tahun 2008 dan 2009, tapi semenjak dia menjadi ketua umum, saya sudah tidak pernah lagi bertemu meskipun hanya sekali," katanya.

Menurutnya, kasus Wisma Atlet Jakabaring di Sumatera Selatan itu mulai bergulir pada 21 April 2011 dan saat itu sudah ada penangkapan. Ia menyatakan, tudingan Nazaruddin bahwa KPK akan melokalisasi kasus Wisma Atlet Jakabaring dengan "barter" pimpinan KPK bagi dirinya itu semua tidak benar.

"Kan kasusnya bergulir 21 April, berarti kalau saya bertemu Anas setelah kasus itu meledak, kapan negosiasinya. Dalam tudingannya, dia bilang bahwa KPK akan melokalisasi kasus wisma atlet itu dan saya yang menjadi ketua KPK, logikanya dimana," tanyanya.

Sebelumnya, Nazaruddin dalam wawancara di salah satu televisi swasta pada Selasa (19/7) menyebut dia juga diperintahkan untuk kabur ke Singapura oleh Ketua Umum Partai Demokrat itu. Versi Nazaruddin, Anas punya jaringan di KPK sehingga tahu akan keluar cekal terhadap Nazar. Seluruh tudingan politikus asal Sumatera Utara itu dibantah oleh KPK maupun para pejabat Partai Demokrat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com