Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Pengin Tahu Siapa yang Rajin Bolos

Kompas.com - 13/07/2011, 11:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung akan meminta Sekretariat Jenderal DPR RI untuk segera menyerahkan daftar absensi anggota dewan kepada Badan Kehormatan DPR RI. Pramono berharap nama-nama yang sering alpa dalam rapat-rapat paripurna hingga alat kelengkapan dewan diproses oleh BK.

"Apa pun, anggota DPR, mereka ini kan representasi dari publik. Saya termasuk yang beranggapan bahwa absensi itu tidak boleh untuk disembunyikan. Kebetulan hari ini akan ada rapim. Saya akan meminta untuk beberapa nama yang memang sudah terlalu lama tidak menghadiri rapat-rapat, terutama dalam rapat paripurna, datanya diserahkan pada Badan Kehormatan (BK) untuk ditindaklanjuti," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/7/2011).

Pramono memperkirakan, belum diserahkannya data absensi oleh Sekjen kepada BK terkait dengan putusan formal. Namun, politisi PDI-P ini yakin sekjen akan menindaklanjutinya segera ke BK jika sudah diputuskan dalam rapim siang ini.

Menurut Pramono, absensi anggota dewan tidak perlu untuk dipublikasikan. Namun, bukan berarti tak perlu diserahkan kepada BK. Proses di BK terhadap anggota yang sering absen merupakan bagian kontrol terhadap kinerja dewan.

"Kalau data itu sudah ada di BK, BK berhak untuk memublikasikan sesuai dengan tatib yang dimiliki BK dalam tata cara beracara," ujarnya.

Pramono sendiri menilai, fakta ketidakhadiran anggota dewan tak masalah jika harus dibuka kepada publik. Pasalnya, anggota DPR sendiri berstatus pejabat publik. "Tentu publik berhak mengetahui, apalagi ini kan berkaitan dengan representasi konstituen sehingga konstituen kalau memang pengin tahu apakah anggota yang mereka pilih rajin datang dan sebagainya, bisa tahu," ujarnya.

Belakangan ini, pernyataan BK dan Sekjen DPR RI sering tak "nyambung". Wakil Ketua BK DPR RI Nudirman Munir mengatakan, BK sudah berulang kali mengirim surat permintaan kepada sekjen untuk membuka daftar absensi anggota sehingga BK bisa bekerja.

Sementara itu, Sekjen DPR RI, yang didukung oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie, menyatakan, daftar absensi sudah dikirimkan secara berkala setiap bulan kepada pimpinan dewan dan alat kelengkapan. Nyatanya, BK tidak pernah menerima daftar absensi.

Permintaan untuk membuka absensi anggota dewan makin mencuat setelah anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat M Nazaruddin tidak juga kunjung pulang ke Tanah Air. Menurut Pasal 127 Ayat b dan c UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, BK DPR RI berhak melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan terhadap anggota yang tidak dapat melaksanakan tugasnya secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai anggota DPR selama tiga (3) bulan berturut-turut tanpa keterangan apa pun dan yang tidak menghadiri rapat paripurna dan rapat alat kelengkapan DPR yang menjadi tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali berturut-turut tanpa alasan yang sah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com