Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Pangkal Masalah SBY...

Kompas.com - 26/06/2011, 16:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Merosotnya penilaian publik terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disebabkan oleh masalah ini, Presiden tidak memiliki operator politik yang cukup kuat. Hal ini disampaikan oleh peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia, Sunarto Ciptoharjono, di kantor LSI, Minggu (26/6/2011).

"Kami menilai kenapa kinerjanya dinilai terus merosot. SBY punya problem, tidak punya operator politik yang kuat," katanya.

Presiden memiliki sejumlah operator, seperti Wakil Presiden Boediono, pimpinan Partai Demokrat, anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dan anggota Sekretariat Gabungan.

Keempat operator ini justru melemahkan posisi Presiden di mata publik. Sunarto mencontohkan peran Boediono yang sangat berbeda karakternya dengan mantan Wapres Jusuf Kalla.

Peran Kalla sebagai pendobrak dan penggerak tak bisa disamai oleh Boediono sehingga peran Presiden sebagai kepala pemerintahan tidak terdukung. "Boediono ini apa yang dilakukannya sebaliknya, tipe rem yang tidak efektif," ungkapnya.

Sementara itu, peran operator yang dijalankan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum juga dinilai melemahkan penilaian terhadap kinerja SBY di atas publik. Anas dinilai tidak memiliki kewenangan besar seperti di partai-partai lain.

Pusat kebijakan dan keputusan masih di tangan Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sehingga efektivitas untuk membenahi partai tak terlalu besar. Menteri-menteri Presiden Yudhoyono juga dinilai "sama".

Tak ada menteri yang menjadi pusat guna mengoordinasi menteri-menteri lain, seperti yang dilakukan mantan Menteri Penerangan Ali Moertopo pada era Orde Baru.

Menurut Sunarto, ini sulit dilakukan dalam kabinet yang sifatnya koalisi partai. Begitu pula dengan staf khusus Presiden yang dinilainya lebih bersifat sebagai pemadam kebakaran.

Kekuatan mereka terbatas. "Lalu operator politik di tingkat Setgab. Tidak terlalu efektif. Di dalam selalu diwarnai kompetisi internal. Di tingkat DPR saja, partai pendukung pemerintah tak satu suara. Inilah yang menyumbang merosotnya kinerja SBY," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com